Tingkatkan Literasi Digital, CfDS Hadirkan Kelas Kecerdasan Digital 

Kelas untuk wadah belajar masyarakat dan mahasiswa 

Yogyakarta, IDN Times - Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada (CfDS UGM) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Siberkreasi, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), menghadirkan kembali Mata Kuliah Kecerdasan Digital di tahun 2023. Kelas ini untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia.

Selain meningkatkan literasi digital, kelas bertajuk 'Akselerasi Talenta Digital Indonesia melalui Program Edukasi yang Inklusif' berupaya menjembatani kesenjangan keterampilan dalam lanskap pendidikan Indonesia. Kali ini turut serta menggandeng Election Corner, Algohub, Algorand Foundation, dan IBF Net untuk menghadirkan kelas-kelas yang bisa dipilih oleh mahasiswa dan masyarakat umum.

1. Peluang perkembangan transformasi digital dan tantangannya

Tingkatkan Literasi Digital, CfDS Hadirkan Kelas Kecerdasan Digital Pembukaan mata kuliah Kecerdasan Digital di UGM tahun 2023. (Dok. Istimewa)

Perkembangan transformasi digital yang dinilai sebagai potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di setiap elemen masyarakat, sayangnya tidak didukung secara penuh dengan sumber daya manusia di Indonesia yang tercatat masih mengalami kesenjangan keterampilan digital. Hal ini yang turut berimplikasi terhadap terciptanya lanskap kerja sekaligus pendidikan yang tidak inklusif.

Direktur Jenderal Aptika Kemenkominfo RI, Semuel Abrijani Pangerapan menyoroti bagaimana literasi digital adalah kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh semua kalangan agar memanfaatkan secara optimal perkembangan teknologi untuk meningkatkan produktivitas sehari-hari. Disampaikan bahwa tidak boleh ada yang ditinggalkan dalam proses bersama mendukung Indonesia makin cakap digital.

2. Perlunya digital mindset untuk penggunaan teknologi

Tingkatkan Literasi Digital, CfDS Hadirkan Kelas Kecerdasan Digital Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, Wawan Mas’udi. (Dok. Istimewa)

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, Wawan Mas’udi menjelaskan peranan UGM sebagai lembaga pendidikan berupaya meningkatkan literasi dan kecakapan digital civitas akademika dengan menyediakan berbagai pilihan mata kuliah penunjang keterampilan digital, fasilitas pembelajaran seperti Mata Kuliah Kecerdasan Digital.

“Transformasi digital tidak hanya bermakna dalam arti kita menggunakan tools digital saja, tapi kita perlu juga untuk memiliki digital mindset yang dapat kian mendukung penggunaan teknologi tersebut,” ujar Wawan, Selasa (29/8/2023).

Melalui sudut pandang dari ranah pemerintah, Koordinator Literasi Digital untuk Masyarakat Kemenkominfo, Rizki Ameliah memaparkan bahwa berbagai upaya telah dilakukan oleh Kementerian Kominfo untuk mendukung pengembangan talenta digital.

“Untuk mendukung perkembangan talenta digital Indonesia, kita perlu literasi digital. Indonesia punya 77 persen pengguna internet aktif, pengguna media sosial 60,4 persen, dan rata-rata screen time 6 jam 37 menit per hari. Kominfo tidak bisa berjalan sendiri untuk menumbuhkan talenta digital menyeluruh di Indonesia. Faktor yang turut disoroti Kominfo untuk meningkatkan daya saing digital Indonesia di sini adalah dalam hal infrastruktur digital, pemerintah digital, ekonomi digital, dan masyarakat, yaitu SDM digital,” kata Rizki.

Baca Juga: CfDS UGM Edukasi Ratusan Mahasiswa tentang Fintech

3. Manusia sebagai pusat transformasi digital

Tingkatkan Literasi Digital, CfDS Hadirkan Kelas Kecerdasan Digital ilustrasi teknologi digital (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Manajer Riset CfDS UGM, Agung Tri Nugraha menyebut perkembangan peranan agenda akselerasi talenta digital di Indonesia, menempatkan manusia sebagai center dari transformasi digital. "Indeks literasi digital Indonesia masih dalam kategori sedang. Aspek yang perlu dibenahi juga pastinya pemetaan infrastruktur, perlunya akselerasi agar seluruh wilayah di Indonesia menggunakan 4G misalnya. Akselerasi digital ini turut diwujudkan dengan semakin masifnya institusi dan lembaga pendidikan menyediakan wadahnya, CfDS bersama para mitra juga selalu melakukan upayanya,” papar Agung.

Muhammad Andriansa selaku perwakilan industri Algorand turut memperkaya isi diskusi dengan menyampaikan peranan industri dalam mendukung daya saing digital masyarakat. “Tentu saja talenta digital sangat dibutuhkan oleh industri. Potensi yang dimiliki Indonesia sangat besar, tidak hanya sebagai market tapi juga sebagai produser, ini yang kita lihat datanya sekarang. Kita di Algorand sekarang ingin turut beriringan bersama pendidikan formal dan industri untuk membuat program mendukung akselerasi talenta digital. Kolaborasi jadi pilihan saat ini,” terang Andriansa. 

Sebagai anak muda yang turut aktif memanfaatkan teknologi dalam menunjang keseharian dan pekerjaannya, Danang Giri sebagai content creator turut melihat potensi digital yang sangat besar. “Media sosial adalah salah satu tools yang bisa digunakan oleh masyarakat. Kita perlu cerdas secara digital untuk dapat memanfaatkan potensi luar biasa yang ada. Pilihan ada di tangan kita, kita harus bisa beyond dengan teknologi itu sendiri,” ungkapnya.

CfDS bersama Fisipol UGM berharap dari pelaksanaan MKKD dapat membantu mempercepat akselerasi talenta digital di Indonesia. Menyediakan wadah untuk belajar bagi semua kalangan masyarakat dan mahasiswa di seluruh Indonesia, dengan akses yang lebih mudah. Dukungan dan kolaborasi untuk dapat merealisasikan cita-cita bersama menciptakan masyarakat Indonesia makin cakap digital. 

Baca Juga: Wacana Duet Ganjar dan Anies, Pengamat Politik UGM: Cek Ombak 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya