Teknologi Jadi Tantangan Pekerja, CfDS Dorong Aturan Kerja Diperjelas

Kemajuan teknologi berpotensi hilangkan pekerjaan

Sleman, IDN Times - Kemajuan teknologi digital dan makin besarnya peran Artificial Intelligence (AI) di dunia kerja, dinilai bisa berdampak pada hilangnya pekerjaan seseorang. 

 

1. Tantangan pekerja mulai dari regulasi hingga teknologi

Teknologi Jadi Tantangan Pekerja, CfDS Dorong Aturan Kerja Diperjelaspixabay.com

Peneliti Center for Digital Society (CfDS) UGM, Nabiyla Risfa Izzati mengatakan saat ini banyak pekerjaan baru yang belum diatur dengan baik di Indonesia. Sehingga membuat pekerja rawan dieksploitasi.

Pekerja pun diharuskan dihadapkan pada kemajuan teknologi. "Belum lagi kemungkinan beberapa pekerjaan yang hilang akibat kemajuan teknologi,” ucap Nabiyla dalam keterangan tertulis, Rabu (4/10/2023).

2. Perlu adaptasi bidang hukum untuk melindungi pekerja

Teknologi Jadi Tantangan Pekerja, CfDS Dorong Aturan Kerja Diperjelasilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Nabiyla menekankan perlunya adaptasi ranah hukum Indonesia dalam menjamin dan melindungi masa depan dunia kerja nasional. Para pekerja juga harus paham menghadapi pekerjaan di masa depan.

"Penting bagi para pekerja dalam memahami cara menghadapi pekerjaan masa depan, terutama tentang hak dan kewajiban kita dalam Undang-undang Ketenagakerjaan," ungkapnya.

Baca Juga: Pasukan Siber, Buzzer dan Influencer Masih Menyesaki Pemilu 2024

3. Hadirnya teknologi informasi mengubah cara bekerja

Teknologi Jadi Tantangan Pekerja, CfDS Dorong Aturan Kerja DiperjelasIlustrasi buruh/pekerja. (IDN Times/Aditya Pratama)

Anggota Serikat Pekerja FISIPOL UGM, Suci Lestari Yuana mengakui hadirnya teknologi informasi telah mengubah cara bekerja kaum pekerja, termasuk di lingkup universitas. Tidak sebatas untuk menunjang efisiensi dan efektivitas pekerjaan, namun digitalisasi juga berdampak pada hak-hak, kondisi kerja, dan perlindungan pekerja.

Ia menceritakan pada 1 September lalu, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) UGM resmi mendirikan Serikat Pekerja FISIPOL (SPF). Menurut Suci, SPF menjadi salah satu serikat pekerja pertama di UGM.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Digital, CfDS Hadirkan Kelas Kecerdasan Digital 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya