Seniman Jogja Ciptakan Karya Seni dari Tumpukan Sampah 

Berharap masyarakat sadar untuk mengelola sampah

Yogyakarta, IDN Times - Tumpukan sampah di jalanan Kota Yogyakarta, dampak penutupan TPA Piyungan Bantul, ,menarik perhatian seniman Adit Doodleman.

Pria yang memiliki ketertarikan membuat karya di ruang publik ini mencoba merespon tumpukan sampah yang ditemui di jalanan.

"Ide awal dalam merespon sampah ini berawal dari penutupan TPA Piyungan yang belum tahu sampai kapan dibukanya," kata Adit, Rabu (9/8/2023).

1. Respon tumpukan sampah dengan karya

Seniman Jogja Ciptakan Karya Seni dari Tumpukan Sampah Karya seni respon permasalahan sampah oleh Adit Doodleman. (Dok. Istimewa)

Berbekal referensi yang pernah dilihat di sebuah buku tentang sebuah karya seni ruang publik, dirinya mendapat ide untuk merespon permasalahan sampah di Jogja. "Saya kepikiran untuk merespon sampah secara random di beberapa titik lokasi dengan karya saya. Kebetulan saya rutin bersepeda keliling kota, dan hampir di setiap sudut gang kampung itu banyak tumpukan sampah yang menggunung dan menimbulkan bau yang tidak sedap," ujar Adit.

2. Ingatkan masyarakat untuk mengelola sampah lebih baik

Seniman Jogja Ciptakan Karya Seni dari Tumpukan Sampah Karya seni respon permasalahan sampah oleh Adit Doodleman. (Dok. Istimewa)

Melalui karya di ruang publiknya, Adit berharap bisa menyasar ke masyarakat. Soal penerimaan karyanya diterima atau tidak oleh publik, ia serahkan kepada publik untuk menilai.

"Saya kembalikan ke publik yang bisa menilai. Saya hanya melakukan apa yang saya tahu saja, dan semoga dengan hadirnya karya saya ini bisa mengingatkan masyarakat terkait pembuangan sampah maupun pembakaran sampah," ungkap Adit.

Baca Juga: Eco Lindi Karya Mahasiswa UGM, Hilangkan Bau Sampah hingga 10 Jam

3. Tak hanya pemerintah, sampah juga menjadi masalah warga

Seniman Jogja Ciptakan Karya Seni dari Tumpukan Sampah Adit Doodleman. (Dok. Istimewa)

Adit menilai ketika masyarakat sadar untuk memilah dan mengelolanya sampah dengan sistem yang baik, tidak akan menjadi sebuah masalah. Namun warga yang tidak sadar dengan pengelolaan, menimbulkan kepanikan. 

"Siapa yang harus berperan terhadap masalah sampah ini, ya masyarakat dan pemerintah yang seharusnya saling bersinergi. Masalah sampah bukan masalah pemerintah saja, namun juga masalah yang timbul dari masyarakat yang tidak sadar dalam pengelolaan limbahnya sendiri," ungkap lulusan Seni Lukis ISI Yogyakarta itu.

Adit mengaku sudah hampir satu tahun ini melakukan praktik pemilahan sampah, walau diakuinya masih memiliki kendala untuk mengedukasi di lingkungan tempat tinggal rumahnya.

"Paling tidak, saya sudah melakukan dan mengurangi masalah sampah di rumah saya, dengan memilah sampah layak jual dan sampah organik yang bisa saya buat untuk menjadi media tanam," ujarnya.

Baca Juga: Memilah Sampah Bakal Jadi Syarat Naik Pangkat ASN di Bantul

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya