Eco Lindi Karya Mahasiswa UGM, Hilangkan Bau Sampah hingga 10 Jam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Persoalan sampah kerap membawa dampak ikutan, salah satunya persoalan bau yang tidak sedap. Untuk mengatasi masalah bau sampah ini, salah seorang mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Rania Naura Anindhita membuat cairan penghilang bau sampah 'Eco Lindi'.
Rania menceritakan mengembangkan Eco Lindi ini sejak tahun 2021. Temuannya ini juga sudah diaplikasikan di sejumlah TPA, maupun TPST. Eco Lindi juga coba dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman untuk menangani masalah bau sampah di TPS Sementara di Tamanmartani.
1. Ide awal saat makan durian
Rania menceritakan ide awal dirinya membuat Eco Lindi ini, tidak lepas dari memakan durian. Buah durian yang bisa membuat bau di tangan, ternyata bisa hilang dengan 'durian' itu sendiri. "Ketika kita makan itu bau kan, kemudian air kalau kita tuangkan ke kulit (dalam) bisa kita pakai menghilangkan bau," ungkap Rania, Senin (7/8/2023).
Dari situ dirinya tertarik, dan bisa saja air dari sampah atau lindi bisa dijadikan bahan untuk menghilangkan bau dari sampah itu sendiri. "Artinya kita melakukan sebuah inovasi yang sustain, dalam artian terus menerus menggunakan bagian dari sampah untuk menyelesaikan sampah," ujar Rania.
2. Bisa menahan bau sampah hingga 10 jam
Dijelaskan perempuan asal Sidoarjo, Jawa Timur itu, Eco lindi dibuat dari air lindi dicampur dengan sisa air tebu (molase), asam sulfat, dan katalis organik, dicampur dalam satu wadah kedap udara atau tangki. Untuk penggunaan, tinggal menyemprotkan ke timbunan sampah. Dalam waktu 3–10 menit Eco Lindi akan bereaksi menetralkan bau sampah.
"Untuk menahan bau bisa tahan sampai 6–10 jam, dengan persentase menurunkan bau 50 persen ke atas, itu kalau takarannya pas. Jadi bisa disemprotkan sehari itu dua kali," ungkap Rania.
Baca Juga: TPS Sementara di Tamanmartani Mulai Beroperasi, Tampung 50 Ton Sampah
3. Apresiasi terhadap temuan Eco Lindi
Hasil inovasi Rania ini juga mendapatkan apresiasi dari Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali dengan memberikan penghargaan Trash Control Heroes. Pengaplikasian Eco Lindi di Kabupaten Sleman pun, diapresiasi oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
"Ini mahasiswa dari UGM yang punya sistem untuk sampah agar tidak berbau, mengurangi bau sampah, namanya Eco Lindi. Ini bagus sekali, sehingga sampah ini gak bau," kata Kustini, saat mengecek lokasi TPS Sementara di Tamanmartani.
Baca Juga: Kandang Maggot Jogja Bisa Serap 1 Ton Sampah Organik Per Hari