Program Makan Siang Gratis, Ahli Gizi UGM: Jangan Disunat!

Menu yang disajikan jangan asal-asalan

Yogyakarta, IDN Times - Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo menilai anggaran Rp15 ribu untuk makan siang gratis dinilai cukup diberikan kepada siswa, jika diberikan secara kolektif. 

"Kolektif sangat bisa, misalnya dalam satu SD, SMP, SMA, itu misalnya ada sekitar 500 siswa, kalau dikalikan Rp15 ribu kan cukup besar. Itu bisa, amat sangat bisa," ujar Toto, Kamis (7/3/2024).

 

 

1. Uang makan tidak boleh disunat

Program Makan Siang Gratis, Ahli Gizi UGM: Jangan Disunat!Ilustrasi makan siang yang dinikmati SMPN 2 Curug, Tangerang ketika simulasi makan siang gratis. (Dokumentasi Istimewa)

Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan  Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) itu mengungkapkan selain kolektif, anggaran makan siang gratis Rp15 ribu tersebut harus untuk kebutuhan makan saja, bukan dipotong untuk transport, kebutuhan minyak, honor petugas, atau yang lainnya. "Rp15 ribu itu murni makanan saja, tidak dipotong," ucap Toto.

Toto menegaskan semangat dari program ini bersifat sosial bukan profit. "Anggaran jangan sampai disunat. Kalau disunat lagi (menu akan sembarangan), dibikin tidak profesional, keracunan jelas. Jadi harus dikontrol ahlinya," ujar Toto.

2. Menu yang disajikan jangan asal-asalan

Program Makan Siang Gratis, Ahli Gizi UGM: Jangan Disunat!Infografis anggaran program makan siang gratis dari APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Toto mengkhawatirkan jika anggaran dipotong, maka menu yang disajikan akan asal-asalan, dan program akan gagal. "Kalau ecek-ecek ya nanti keluarnya nasi tempe, telur seperempat dikopyok tambah ampas dan sebagainya. Karena mereka mencari keuntungan," ujarnya.

Menurut Toto, anggaran harus menyajikan menu empat sehat lima sempurna untuk anak-anak. Kebutuhan per anak sekitar 1.600 - 1.800 kilo kalori. "Jika dibagi tiga kali makan, atau dibantu makan siang gratis akan bisa terpenuhi. Daging seminggu sekali mungkin. Kalau ikan jangan tengiri, bisa ikan kembung, nila yang fillet, jangan kepala, tapi dagingnya. Bisa ayam, bisa telur asin, dadar gulung. Roti dengan isian telur juga bisa. Mi juga bisa tambah telur, tambah sayur, tambah pisang," jelas Toto.

Baca Juga: Sri Mulyani dan Retno Marsudi Jadi Pembicara Ramadan di Kampus UGM

3. Makan siang gratis beri manfaat baik untuk anak

Program Makan Siang Gratis, Ahli Gizi UGM: Jangan Disunat!Simulasi makan siang gratis di Tangerang (ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

Toto mengatakan program makan siang gratis juga diterapkan di Amerika Serikat dan India. "Kalau itu berjalan, anak tidak anemia, tidak kurus, anak lebih trengginas, mereka senang. Makan siang gratis dengan variasi makanan bagus," kata dia.

Meski begitu untuk menghilangkan atau Indonesia bebas stunting, menurutnya perlu waktu lebih lama. "Kalau mau mengatasi stunting itu satu generasi, perbaikannya. Jadi andai kata anak stunting diperbaikan ya tetep stunting. Cuma ya ada perbaikan," ujar Toto.

Baca Juga: Menteri KKP Sebut Ikan di Indonesia Cukup untuk Makan Siang Gratis

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya