Pemkab Sleman Gandeng PT SBI Kelola Sampah Jadi Bahan Bakar

70 - 100 ton olahan sampah dari Sleman akan dikirim

Sleman, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menjalin kerja sama dengan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) untuk mengelola sampah. SBI bakal memanfaatkan hasil pengelolaan sampah di Sleman menjadi bahan bakar ramah lingkungan.

"Kami berharap adanya MoU dengan SBI ini, kita bisa mengirim hasil olahan sampah atau RDF (Refuse Derived Fuel) ke Cilacap," ujar Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, di Kompleks Parasamya Sleman, Senin (13/11/2023).

1. Upaya desentralisasi pengelolaan sampah

Pemkab Sleman Gandeng PT SBI Kelola Sampah Jadi Bahan BakarBupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

RDF tersebut nantinya dikirim dari TPST Tamanmartani dan Minggir yang ada di Sleman, sebagai bahan bakar pabrik. Kustini menyebut kerja sama dengan SBI ini merupakan tindak lanjut instruksi Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terkait desentralisasi pengelolaan sampah. 

"Dengan adanya arahan Gubernur terkait desentralisasi pengelolaan sampah, kita melakukan upaya dari hulu ke hilir," jelas Kustini.

Kustini mengungkap berbagai upaya lain dilakukan Pemkab Sleman untuk pengelolaan sampah lebih baik. Salah satunya dengan partisipasi warga, gerakan pilah sampah dari rumah tangga, kantor, rumah sakit, hotel, dan restoran. Tujuannya untuk mengurangi volume sampah yang akan diangkut ke TPS.

"Volume sampah selama ini 320 ton, dengan adanya gerakan pemilahan diharapkan bisa ditekan jadi 220 ton atau berkurang 100 ton," ungkap Kustini.

2. Sebanyak 70 - 100 ton RDF per hari dari Sleman akan dikirim

Pemkab Sleman Gandeng PT SBI Kelola Sampah Jadi Bahan BakarKerja sama Pemkab Sleman dan SBI. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Direktur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo mengatakan RDF sebagai alternatif subtitusi batu bara. "Ini pertama kalinya SBI memanfaatkan hasil pengolahan sampah. Bahkan SBI Cilacap menjadi pioner untuk pemanfaatan hasilnya di pabrik semen," ujar Lilik.

Lilik mengungkapkan kapasitas sekarang ini dari pabrik Cilacap dalam mengelola sampah kota sekitar 80 ton sehari. "Kami di Cilacap juga menerima hasil olahan sampah dari Kabupaten Banyumas. Dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama Pemkab Sleman akan dikirim 70-100 ton sampah (RDF) per hari," jelas Lilik.

Baca Juga: Bank Sampah Amanah Bantul Sulap Sisa Sampah Jadi Briket

3. Syarat jenis sampah dan keuntungan penggunaan RDF

Pemkab Sleman Gandeng PT SBI Kelola Sampah Jadi Bahan BakarDirektur Utama SBI, Lilik Unggul Raharjo. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Syarat jenis sampah yang dikirim antara lain, nilai kalori 3.000-3.200 kilokalori per kilogram RDF, kadar air tidak terlalu tinggi yaitu tidak lebih dari 20 persen.

Menurutnya sampah dari TPST Sleman prosesnya agak berbeda dengan Cilacap. Jika di Cilacap, sampah yang dihasilkan adalah organik maupun anorganik, semua dimasukan, dikeringkan dan dicacah. 

"Kalau di Sleman, ada pemilahan lebih awal, sehingga yang akan dikirim ke pabrik kami yaitu yang anorganik. Tapi kriterianya supaya bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif, kandungan kalori dan kadar airnya tertentu," ungkap Lilik.

Lilik mengungkapkan pihaknya berhasil membuktikan RDF bisa sebagai pengganti batu bara. "Keuntungannya bisa menghindari timbulan gas metan, meminimalisir polusi bau, dan mengurangi emisi CO2," kata Lilik.

Baca Juga: Bank Sampah dan TPS3R Belum Optimal Tangani Sampah di Jogja, Mengapa? 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya