Orang Utan Tapanuli Tinggal 800 Ekor, Populasi Terancam   

Populasi Orang Utan Tapanuli sangat kecil  

Sleman, IDN Times - Keberadaan Orang Utan Tapanuli atau Pongo Tapanuliensis semakin terancam. Saat ini jumlahnya diperkirakan hanya sekitar 800 ekor saja.

Yayasan KEHATI, OIC dan The Body Shop Indonesia untuk memberikan edukasi dan mengajak menjaga keberadaan Orang Utan Tapanuli, dengan berbagai kegiatan yang dilakukan di Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Sabtu (25/3/2023).

1. Populasi Orang Utan Tapanuli sangat kecil

Orang Utan Tapanuli Tinggal 800 Ekor, Populasi Terancam   Roadshow Peduli Orangutan Tapanuli, di UGM, Sabtu (25/3/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Dosen Fakultas Kehutanan UGM, Sandy Nurvianto menjelaskan Orang Utan Tapanuli memiliki sejumlah ciri yang berbeda Orang Utan Sumatera ataupun Kalimatan. Bentuknya lebih serta tinggal di daerah ketinggian.

Keberadaan Orang Utan Tapanuli saat ini hanya menyisakan 800 ekor, sehingga perlu perhatian bersama agar tidak punah. "Populasi saat ini sangat kecil. Keberlanjutan mereka perlu menjadi perhatian bersama. Orang Utan Tapanuli terisolasi di Batangtoru dan termasuk paling tua di antara jenis orang utan di Indonesia," kata Sandy.

2. Upaya menjaga kelestarian

Orang Utan Tapanuli Tinggal 800 Ekor, Populasi Terancam   Roadshow Peduli Orangutan Tapanuli, di UGM, Sabtu (25/3/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Direktur Yayasan Orangutan Sumatera Lestari - Orang Utan Information Centre (YOSL - OIC), Fransisca Ariatiningsih mengungkapkan masih ada orang yang melihat orang utan sebagai objek bahkan hama, sehingga edukasi perlu dilakukan.

Yayasan Orangutan Sumatera Lestari, Orangutan Information Centre (YOSL - OIC) telah melakukan berbagai langkah untuk menjaganya antara lain merestorasi ekosistem. "Kami juga melakukan penanganan konflik manusia dan orang utan, pemberdayaan masyarakat dan penyadaran serta berbagai upaya lain," kata Fransisca.

Baca Juga: Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tolak Uang Pangkal

3. Tanggung jawab bersama dan kerja jangka panjang

Orang Utan Tapanuli Tinggal 800 Ekor, Populasi Terancam   Roadshow Peduli Orangutan Tapanuli, di UGM, Sabtu (25/3/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo).

Direktur Komunikasi dan Kemitraan Yayasan KEHATI, Rika Anggraini menyampaikan edukasi kepada para mahasiswa dinilai sangat penting, karena merekalah para pengambil kebijakan ke depan. Isu konservasi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa kehutanan, namun juga mahasiswa lintas disiplin ilmu.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Arie Sujito menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya krisis ekologi, climate change, global warming menjadi isu yang krusial. Perlu komitmen dan kerja kolektif jangka panjang untuk menangani berbagai isu tersebut.

Roadshow di UGM kali ini diisi dengan kegiatan yang beragam, antara lain talkshow, fun game seperti penyusunan puzzle, dan kompetisi foto bersama maskot Orang Utan Tapanuli.

Baca Juga: 7 Tempat Makan Murah Dekat UGM, Harga Gak Sampai Rp10 Ribu

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya