Nandur Srawung Dimulai, 240 Seniman dari 11 Negara Ambil Bagian   

Pameran Nandur Srawung digelar di Taman Budaya Yogyakarta 

Yogyakarta, IDN Times - Sejumlah seniman dari Indonesia dan beberapa negara turut terlibat dalam dalam pameran Nandur Srawung #9. Digelar di Taman Budaya Yogyakakarta (TBY) selama sepekan hingga Sabtu (22/10/2022), pameran kali ini membawa semangat seni yang inklusif dan terhubung dengan siapa saja.

1. Mengangkat gagasan untuk melakukan pembacaan realita ganda

Nandur Srawung Dimulai, 240 Seniman dari 11 Negara Ambil Bagian   Pameran Nandur Srawung #9. Digelar di Taman Budaya Yogyakakarta (TBY) digelar selama sepekan hingga Sabtu (22/10/2022)/Dokumentasi Panitia Nandur Srawung

Tajuk pameran Matrix//Mayapada mengangkat gagasan untuk melakukan pembacaan realita ganda, antara yang fisik dan nonfisik. "Gagasan ini diharapkan mampu menjaring banyak kalangan atau segmen peserta baik konvensional maupun digital, sehingga bisa mewadahi beragam bentuk artistik dan komponen sosial," kata salah satu kurator, Arsita Pinandita, Minggu (16/10/2022). 

Nandur Srawung diikuti seniman dari Indonesia dan berbagai negara seperti Amerika Serikat, Australia, Austria, India, Korea Selatan, Mexico, Perancis, Rusia, dan Jerman. Terdapat lebih dari 240 partisipan individu dan kelompok, yang turut terlibat dalam pameran Nandur Srawung #9.

2. Berbagai program dan penghargaan di acara Nandur Srawung

Nandur Srawung Dimulai, 240 Seniman dari 11 Negara Ambil Bagian   Pameran Nandur Srawung #9. Digelar di Taman Budaya Yogyakakarta (TBY) digelar selama sepekan hingga Sabtu (22/10/2022)/Dokumentasi Panitia Nandur Srawung

Selain pameran, terdapat program Nandur Gawe yang memberikan dukungan untuk proyek seni dan Srawung Sinau yang mewadahi peneliti untuk melakukan riset. Seperti penyelenggaraan pada tahun-tahun sebelumnya, terdapat Penghargaan Lifetime Achievement Award untuk seniman senior yang memiliki dedikasi dan konsistensi pada dunia seni rupa. Selain itu, diberikan penghargaan Young Rising Artist Award kepada seniman muda pilihan berusia 35 tahun ke bawah.

"Selain hadir dalam format pameran di galeri, Nandur Srawung juga memiliki berbagai program dan aktivasi yang memberikan akses dan keterlibatan publik lebih luas. Inklusivitas dan keterbukaan menjadi semangat acara ini, membawa harapan agar seni bisa terhubung dengan siapa saja," ujar Kepala Dinas Kebudayan Yogyakarta, Dian Lakshmi Pratiwi.

Baca Juga: 12 Makanan Khas Jogja yang Diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda

3. Berbagai komunitas turut terlibat

Nandur Srawung Dimulai, 240 Seniman dari 11 Negara Ambil Bagian   Pameran Nandur Srawung #9. Digelar di Taman Budaya Yogyakakarta (TBY) digelar selama sepekan hingga Sabtu (22/10/2022)/Dokumentasi Panitia Nandur Srawung

Ratusan partisipan seluruhnya terbagi dalam tiga program pokok yaitu pameran, Nandur Gawe, dan Srawung Sinau. Nandur Gawe diikuti oleh 9 kolektif, yakni Komunitas Akar Padi (Ngaran Kite Festival), POTADS X Iyak Ambar, Susuhan Art Farm, Jogja Disability Arts, XXLAB, SMK 1 Purwokerto, Re:Karya Fest, WAFT, dan Sanggar Matur Nuwun. Selanjutnya, Srawung Sinau melibatkan 5 peneliti, antara lain Jasmine Haliza, Pandu Paneges, Shalihah Ramadhanita, Nafa Arinda, dan Hardiwan Prayoga.

Pada program harian penyelenggaraan pameran terdapat enam agenda yang akan dilaksanakan seperti seminar, workshop, diskusi Srawung Sinau, artist talk, exhibition tour for disabled people dan pop-up market. "Pengunjung bisa datang di galeri Taman Budaya Yogyakarta mulai pukul 12.00 - 21.00 WIB. Pameran ini gratis, pengunjung hanya perlu melakukan registrasi online melalui tautan bit.ly/kunjunganmayapada atau bisa juga langsung datang di galeri Taman Budaya Yogyakarta," kata Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Purwiati.

Baca Juga: 8 Film Horor Indonesia Tentang Ibu Hamil, Siap Meneror Kamu!

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya