Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah Tamanmartani Sleman Capai 70 Persen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman menyebut kapasitas Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS) Tamanmartani, hampir memenuhi kapasitas maksimum. Diperkirakan sisa kapasitas hanya bisa menampung hingga Selasa (5/9/2023).
"Kalau enggak salah sudah terpakai 60-70 persen ya. Itu (kapasitas TPSS Tamanmartani). Memang sudah diperkirakan sampai tanggal 5 September 2023," ujar Kepala DLH Sleman, Epiphana Kristiyani, Senin (28/8/2023).
1. Optimis bisa tampung hingga 5 September 2023
Epiphana cukup optimis TPSS Tamanmartani yang memiliki ukuran 30 x 50 x 2,5 meter itu masih bisa menampung sampah hingga 5 September. Dijelaskan sampah yang masuk di TPSS Tamanmartani, berasal dari sampah rumah tangga.
"(Awal dulu rencana) 10 truk per hari masuk TPSS Tamanmartani, tapi tidak pernah sampai 10 truk. 8 truk saja yang masuk, dan saty truk itu 5 ton," ujar Epiphana.
2. Sampah akan diolah jadi pupuk
Setelah 5 September 2023, sampah organik akan diolah dan dijadikan pupuk kompos. Sementara untuk sampah anorganik akan dipindahkan ke TPA Piyungan secara bertahap. "Sampah yang ditransfer depo itu sudah kita kurangi yang sisa makanan, sehingga di sana tidak bau. Kemudian masih ada yang organik seperti daun kering, plastik kecil kita akan pisahkan. Kalau memungkinkan nanti akan kita buat kompos dan yang residu anorganik akan kita buang secara bertahap ke TPA Piyungan," kata Epiphana.
Baca Juga: Gara-gara Manuver Truk, Geomembran TPSS Tamanmartani Sobek
3. Tidak seluruh sampah dibuang ke TPA Piyungan Bantul
Diungkapkan Epiphana setelah TPA Piyungan Bantul dibuka kembali, bukan berarti seluruh sampah dari Sleman akan dibuang ke sana. Masyarakat harus tetap melakukan pemilahan sampah.
"Bukan berarti nanti seluruh sampah kayak dulu, 330 ton ke TPA Piyungan. Masyarakat harus tetap meneruskan kegoatan untuk mengurangi sampah dan memilah sampah. Kan sekarang saja sudah turun kok ini, kalau dulu 330 ton, sekarang itu sekitar 254 ton per hari," ungkapnya.
Baca Juga: Kualitas Udara Jogja Diklaim Masih Baik Selama TPA Piyungan Tutup