Kaisar Jepang Kagum Balai Teknik Sabo di Jogja Bertahan 60 Tahun Lebih
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Kaisar Jepang memuji Balai Teknik Sabo, di Maguwoharjo, Sleman, masih bertahan hingga saat ini dari tahun 1960an.
"Balai Teknik Sabo di Yogyakarta itu dibangun sekitar 1960an. Pada saat itu ada bantuan negara Jepang ke Indonesia, dalam hal ini yang menerima Kementerian PUPR. Saat ini beroperasi dengan baik," ungkap Juru Bicara Kaisar Jepang, Kojiro Shiojiri di Hotel Tentrem Yogyakarta, Rabu (21/6/2023).
1. Muncul tenaga ahli dari Indonesia
Berdasar informasi yang Kojiro peroleh, di Balai Teknik Sabo, sebelumnya tenaga ahli diisi oleh warga Jepang, sejak enam tahun lalu sudah dari Indonesia. "Dari 1960an dikirim tenaga ahli dari Jepang. Selama 6 - 7 tahun lalu, sudah tidak lagi. Artinya yang ada di tempat itu tenaga ahli Indonesia," kata Kojiro.
Diungkapkannya, telah lahir SDM yang baik dan berkualitas dari Indonesia. Tenaga ahli tersebut juga terus melakukan eksperimen yang berkaitan dengan Sabo.
2. Hasil penelitian dimanfaatkan di berbagai negara
Kojiro mengatakan hasil dari penelitian Balai Teknik Sabo juga sudah teruji ketika Merapi meletus. Sabo bisa menahan lahar dingin, dan pasir. "Hasil penelitian sungguh dimanfaatkan, dan telah terbukti," ungkapnya.
Hal menggembirakan lainnya, adalah hasil penelitian di Balai Teknik Sabo bisa dimanfaatkan di negara lain, tidak hanya Jepang dan Indonesia. Seperti dimanfaatkan Bangladesh, Filipina, Papua Nugini dan sejumlah negara lain.
"Maka kami sangat senang dan bangga, kerja sama Jepang Indonesia tidak berhenti, tapi berkembang di berbagai negara," ungkap Kojiro.
Baca Juga: Sambut Kaisar Jepang, Sultan HB X Pamerkan Serat Baratayuda
3. Kerja sama Jepang - Indonesia diharapkan berlanjut
Kaisar Jepang Naruhito mengunjungi Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Teknik Sabo, di Maguwoharjo, Sleman, Rabu (21/6/2023). Diharapkan setelah kunjungan ini kerja sama akan terus berlanjut.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyebut Kaisar Naruhito memiliki ketertarikan pada water resource. Ketertarikan Kaisar terlihat kerap mengikuti berbagai kegiatan seperti High Level Experts and Leaders Panel on Water Disaster (HELP) dan World Water Forum. "Jadi waktu ada kunjungan ke Indonesia, beliau ingin melihat sabo," ujar Basuki.
Baca Juga: Kaisar Naruhito Bakal Bertemu Sri Sultan dan Kunjungi Sabo Maguwoharjo