Bendera Merah Putih Raksasa Dikibarkan di Bukit Klangon Merapi

Tradisi jelang hari kemerdekaan Republik Indonesia

Sleman, IDN Times - Puluhan orang berbaris di kawasan wisata lereng Merapi Bukit Klangon, Padukuhan Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Rabu (16/8/2023) pagi. Dari yang menggunakan pakaian instansi mereka, pakaian dengan warna merah putih, pakaian adat jawa berderet rapi.

Sebanyak 18 orang tampak masuk berjalan melewati barisan, dengan membawa bendera Merah Putih raksasa. Lagu Hari Merdeka, mengiringi mereka berjalan menuju di bawah tiang bendera. Berlatar gagahnya Gunung Merapi, Sang Saka Merah Putih berukuran 9 x 6 meter dikibarkan.

1. Wujud penghormatan kepada pahlawan

Bendera Merah Putih Raksasa Dikibarkan di Bukit Klangon MerapiPengibaran bendera Merah Putih raksasa di lereng Merapi Bukit Klangon, Padukuhan Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Rabu (16/8/2023) pagi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Upacara menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ini memang telah menjadi tradisi di tempat ini. Upacara ini menjadi kali ke-8 dilaksanakan. "Kami pilih tanggal 16 Agustus, karena menyongsong Kemerdekaan RI. Untuk tanggal 17 Agustus kita upacara di Kapanewon," ujar Lurah Glagaharjo, Suroto.

Tidak hanya bendera raksasa yang dikibarkan. Ada 78 bendera berukuran kecil juga dikibarkan di sekitar lokasi Bukit Klangon, hingga Bukit Kendil. Upacara ini juga sebagai wujud penghormatan kepada para pahlawan kemerdekaan.

2. Cangkringan menyimpan sejarah perjuangan

Bendera Merah Putih Raksasa Dikibarkan di Bukit Klangon MerapiPengibaran bendera Merah Putih raksasa di lereng Merapi Bukit Klangon, Padukuhan Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Rabu (16/8/2023) pagi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Upacara pengibaran bendera kali ini dipimpin oleh Kapolsek Cangkringan, Iptu Achmad Mirza. Disebutnya lokasi Cangkringan menjadi bagian juga dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. "Seperti yang kita ketahui karena di lokasi Cangkringan ada sejarah perjuangan masyarakat Sleman, dalam mengusir penjajah," kata Iptu Mirza.

Diharapkannya masyarakat dapat mengenang, selain pahlawan nasional, ada juga pahlawan lokal di Cangkringan. Para pahlawan tersebut ambil bagian mengusir penjajah.

Baca Juga: 43 Napi di Rutan Pajangan Bantul Terima Remisi HUT RI Ke-78

3. Sejarah pertempuran melawan Belanda

Bendera Merah Putih Raksasa Dikibarkan di Bukit Klangon MerapiPengibaran bendera Merah Putih raksasa di lereng Merapi Bukit Klangon, Padukuhan Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Rabu (16/8/2023) pagi. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Berdasar catatan sejarah pada Maret 1949, terjadi penyerbuan oleh tentara Belandar di sekitar Argomulyo, Cangkringan. Tidak hanya itu, pimpinan desa dan sejumlah warga ditangkap dan dieksekusi mati.

Belanda juga menangkap Kades Argomulyo, Suharjo, dan carik desa, Sukarman. Keduanya gugur, ditembak di area persawan. Selain juga ada 8 orang penduduk yang gugur.

Sebelum ada penyerbuan di Argomulyo, pasukan Belanda menyisir rumah penduduk. Penduduk bersama laskar rakyat sempat melakukan pertempuran sengit. Pada peristiwa tersebut Wanayik atau Sayid Barnadian dari laskar rakyat juga gugur tertembak Belanda, di barat lapangan Jabalkat dan dimakamkan di Dusun Duwet Wukirsari, Cangkringan.

Baca Juga: Potret TPST Tamanmartani Sleman, Ditarget Siap Akhir Tahun

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya