Alat Komunikasi Penyebab Utama Penyelundupan Narkoba di Lapas DIY  

HP dan wartel jadi perhatian petugas lapas

Yogyakarta, IDN Times - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Daerah Istimewa Yogyakarta (Kanwil Kemenkumham DIY) menyebut alat komunikasi atau ponsel menjadi penyebab terjadinya penyelundupan narkotika di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DIY, Gusti Ayu Putu Suwardani menyebut dari tahun 2014 hingga tahun 2020, peredaran gelap narkotika di wilayah Jogja cukup marak. Di tahun 2021, pihaknya mengklaim aktivitas ini bisa ditahan.  

"Kalaupun ada cara, kalau gak ada komitmen, integritas, ya nonsense. Kita sepakat dulu mau gimana. Kalau mempertahankan seperti itu amburadul, kita gak nyaman bekerja. Kami menata, mencoba dan bisa menghentikan peredaran di dalam Lapas," ujar Gusti Ayu, Jumat (9/6/2023).

1. Penggunaan alat komunikasi jadi perhatian

Alat Komunikasi Penyebab Utama Penyelundupan Narkoba di Lapas DIY  Dok.IDN Times/istimewa

Upaya memberantas peredaran di dalam Lapas dilalukan bersinergi dengan berbagai pihak, mulai dari BNN, hingga pihak kepolisian. Pencegahan peredaran narkotika di dalam Lapas dimulai dengan mencegah HP masuk.

"Sama-sama ini mengawasi Lapas, Rutan. Jadi tolong kalau masih ada sinyal-sinyal, kami diberitahu. Berarti ada HP di dalam, itu yang kita coba data, informasi kita dapat dari luar, tapi langsung kita masuk ke dalam kita razia, kita lebih sering razia gabungan," ujar Gusti Ayu.

"Memang kuncinya di HP. Makannya tidak boleh ada satupun HP yang ada di dalam, termasuk petugas, kecuali kepala keamanan dan bagian registrasi, yang lain HP di loker. Kami siapkan HT untuk komunikasi di dalam," ujar dia.

Saat razia awal disebutnya masih banyak ditemukan HP. Seiring waktu tidak ada lagi penemuan. "Kami deklarasikan Lapas Bersinar Hatinya atau Bersih dari Narkoba, HP, dan Pirantinya," ungkap Gusti Ayu.

2. Terkendali namun masih ditemukan penyelundupan

Alat Komunikasi Penyebab Utama Penyelundupan Narkoba di Lapas DIY  Ilustrasi penjara (IDN Times/Mia Amalia)

Saat pandemik Covid-19 dinilai turut menghambat peredaran narkotika di Lapas, pasalnya tidak ada kunjungan saat itu. Gusti Ayu tidak menampik, meski sejumlah usaha telah dilakukan untuk mencegah peredaran narkotika di dalam Lapas, upaya penyelundupan narkotika masih muncul.

Seperti halnya pada awal tahun 2023, disebut ada dua upaya penyelundupan narkotika ke Lapas di Bantul dan Yogyakarta. "Itu dilempar dari luar. Kita tengarai ada yang minta di dalam. Langsung kita operasi tidak ada HP, kelihatannya dari Wartel," ujar Gusti Ayu.

Wartel yang ditujukkan untuk berkomunikasi dengan keluarga tersebut, ternyata disalahgunakan. Sehingga adanya wartel tersebut turut menjadi perhatian pihak petugas. "Jadi warning kita juga. Beruntung itu bisa dicegah oleh petugas, dan kami beri apresiasi pada petugas," katanya.

Tidak hanya peralatan komunikasi yang menjadi perhatian petugas, modus penyelundupan narkotika di Lapas juga coba dicegah. Seperti penyelundupan melalui makanan, atau upaya lainnya. 

Baca Juga: Sejarah Geger Sepehi, Penjarahan Keraton Yogyakarta oleh Inggris

3. Rehabilitasi untuk menghentikan kecanduan

Alat Komunikasi Penyebab Utama Penyelundupan Narkoba di Lapas DIY  ilustrasi narkoba (IDN Times/Mardya Shakti)

Gusti Ayu menyebut hal penting lainnya untuk mencegah peredaran narkotika, yaitu dengan pengobatan warga binaan yang kecanduan. Di Lapas Narkotika kelas IIA Yogyakarta memiliki program untuk rehabilitasi. Diharap dengan program rehab, warga binaan tidak memakai narkotika lagi.

"Sehingga ketika warga binaan sudah keluar, bisa memiliki pekerjaan atau usaha yang layak. Mereka memiliki kesibukan, sehingga tidak terjerat lagi narkotika. Harpannya bisa kembali ke masyarakat lagi dengan lebih baik," kata Gusti Ayu.

Baca Juga: Hukuman Terpidana Mati Mary Jane Diusulkan Diubah  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya