Aksi Demo ARAK Diwarnai Pembakaran Jas Almamater UGM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Aksi demonstrasi Aliansi Rakyat Bergerak (ARAK) yang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), diwarnai pembakaran jas almamater UGM, di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Kamis (15/9/2022). Pembakaran tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap UGM dan alumninya yang tidak berpihak kepada rakyat.
Kejadian tersebut bermula dari salah satu mahasiswa UGM yang akan berorasi di atas panggung. Teriakan untuk melepas alamamater muncul. Diikuti ajakan untuk mahasiswa lain juga melepas almamater.
1. Almamater UGM
Sorak-sorai untuk membakar jas almamater juga terdengar dari massa. "Bakar, bakar, bakar almetnya," teriak massa aksi.
Mahasiswa UGM yang berada di atas panggung pun berorasi. Sembar memegang dan membakar almamaternya. Tidak selang lama, almamater itu terbakar habis.
Baca Juga: Sultan Persilakan Warga Sampaikan Aspirasi Kenaikan BBM dengan Tertib
2. Kekecewaan terhadap alumni
Mahasiswa dari UGM tersebut mengaku kecewa terhadap kampus dan para alumninya, termasuk Presiden RI, Joko Widodo, atas kebijakan yang diambil selama ini. Kebijakan para petinggi di pemerintahan yang banyak juga diisi alumni UGM itu dirasa tidak berpihak kepada rakyat.
"Institusi pendidikan yang hanya membebek mengekor kepada penguasa. Kita Katakan ke alumni UGM ini kekecewan generasi sekarang. Nyata-nyatanya yang duduk di pemerintahan alumni UGM, itu bullshit semua," ucap orator yang juga mahasiswa UGM itu.
3. Tuntutan ARAK
Diketahui ARAK, tidak hanya menolak kenaikan Harga BBM. ARAK juga menyatakan sikap menolak pasal-pasal RUU KUHP tentang Perlindungan Terhadap Harkat Martabat Presiden, Wakil Presiden, Pejabat lainnya, serta Kekuasaan Umum. Menuntut Pemerintah dan DPR untuk melakukan pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi secara cepat dengan menggunakan prinsip pembentuk peraturan perundang-undangan.
Lalu, menuntut pemerintah untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan. Menuntut Pemerintah Pusat dan Daerah untuk membuka seluas-luasnya akses dan fasilitas transportasi publik.
Baca Juga: Aksi ARAK Tolak Kenaikan Harga BBM di Jogja Sempat Mendapat Intimidasi