Anyaman Diminati Pasar Luar Negeri, Ini yang Dilakukan Pemda DIY

Sektor kriya di DIY memiliki potensi yang besar

Intinya Sih...

  • Dinpar DIY dan Balai Besar Standarisasi kerjasama kembangkan keterampilan pelaku ekonomi kreatif sub sektor kriya.
  • Kerajinan sub sektor kriya memiliki nilai budaya tinggi, daya tarik bagi wisatawan, dan diminati pasar internasional.
  • Pelatihan dan sertifikasi BNSP diharapkan meningkatkan kualitas produk, membuka pasar baru, dan menopang pariwisata DIY.

Yogyakarta, IDN Times - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinpar DIY) bersinergi dengan Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan Batik Yogyakarta mengembangkan keterampilan pelaku ekonomi kreatif, melalui pelatihan dan sertifikasi pelaku ekonomi kreatif sub sektor kriya, mulai Senin (30/9/2024) hingga Jumat (4/10/2024). 

Sekretaris Dinpar DIY, Lis Dwi Rahmawati mengatakan sub sektor kriya dengan fokus anyaman ini merupakan warisan budaya yang memiliki nilai tinggi, karena dibuat oleh tangan terampil pengrajin. “Mereka menciptakan karya yang indah dan memiliki nilai fungsional yang tinggi,” ucap Lis, saat Pelatihan Berbasis Kompetensi Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor Kriya, di Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan Batik Yogyakarta.

1. Kerajinan sub kriya serat alam diminati pasar internasional

Anyaman Diminati Pasar Luar Negeri, Ini yang Dilakukan Pemda DIYSekretaris Dinpar DIY, Lis Dwi Rahmawati. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Lis menyebut, kerajinan dari sub sektor kriya ini memiliki daya tarik bagi wisatawan, karena memiliki nilai kearifan lokal. Ia menyebut kerajinan ini perlu dilestarikan dan diwariskan kepada generasi muda. “Pelatihan dan sertifikasi ini juga menjadi strategi meningkatkan daya saing,” kata Lis.
 
Diharapkan pelatihan dan sertifikasi selain meningkatkan kualitas produk, juga membuka pasar baru bagi para pengrajin di pasar nasional maupun internasional. 
Lis mengatakan kerajinan sub kriya serat alam ini diminati berbagai negara di dunia, seperti Jepang, negara-negara di Eropa, dan Amerika Serikat. “Mereka mengapresiasi kerajinan tangan berkualitas,” kata Lis.

2. Kembangkan potensi dengan sentuhan modern

Anyaman Diminati Pasar Luar Negeri, Ini yang Dilakukan Pemda DIYPelatihan Berbasis Kompetensi Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor Kriya, di Balai Besar Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan Batik Yogyakarta. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Lis mengaku hal ini merupakan komitmen Pemda DIY untuk mengembangkan kerajinan serat alam, dengan cara memfasilitasi pengrajin, akses pasar, pelatihan maupun pembiayaan.  

Dia berharap setelah pelatihan dan sertifikasi ini, para pengrajin dapat mengembangkan produk tradisional dengan sentuhan yang modern. “Hingga DIY menjadi pusat kerajinan serat alam kelas dunia,” ungkap Lis.

Baca Juga: Desa Wisata Krebet Bantul, Tempat Belajar Membatik Kayu

3. Sertifikasi bantu kembangkan bisnis

Anyaman Diminati Pasar Luar Negeri, Ini yang Dilakukan Pemda DIYKetua Tim Pengembangan Jasa Industri Balai Besar Kerajinan dan Batik, Aan Eddy Antana. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Ketua Tim Pengembangan Jasa Industri Balai Besar Kerajinan dan Batik, Aan Eddy Antana mengatakan, dalam pelatihan ini diberikan sertifikasi kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). “Sertifikasi BNSP memiliki nilai tambah yang signifikan, karena diakui secara nasional dan internasional. Dengan adanya sertifikat ini, para pengrajin akan lebih mudah dalam memasarkan produknya dan meningkatkan daya saing mereka,” kata Aan.
 
Aan menilai sub sektor kriya ini juga mampu menopang industri pariwisata di DIY yang potensinya sangat besar. “Kami berharap ke depan, pelatihan seperti ini terus dilakukan secara berkelanjutan, dengan melibatkan berbagai mitra strategis, baik pemerintah maupun swasta,” ucap Aan.
 

Baca Juga: Top 5 Gudeg di Jogja Versi TasteAtlas, Legendaris Bercita Rasa Tinggi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya