Hasil Antigen Negatif COVID-19, Bupati Sleman Mulai Ngantor

Sleman, IDN Times - Bupati Sleman, Sri Purnomo, mulai menjalani aktivitas seperti biasa di kantornya pada Selasa (2/2/2021) usai uji swab antigen yang dijalani menunjukkan hasil negatif.
Bupati mengungkapkan, selama terpapar COVID-19, dirinya masuk dalam kategori asimptomatik atau tanpa gejala (OTG). Ia mengaku hanya merasakan gejala flu ringan sehari sebelum dinyatakan positif COVID-19 pada 20 Januari 2021 lalu.
"Pada saat saya melakukan swab antigen 2 hari yang lalu, dan ternyata hasilnya negatif, kemudian saya pada Selasa saya sudah masuk kantor, dari pagi sampai sore, melaksanakan tugas di kantor," ungkapnya pada Rabu (3/2/2021).
1. Selama isolasi mandiri, tetap bekerja secara daring

Bupati menjelaskan, selama menjalani isolasi mandiri di rumah dinas, dirinya tetap menjalani pekerjaan seperti biasa. Hanya saja, aktivitas yang dilakukan hanya melalui media daring. Selanjutnya, dirinya juga masih melakukan aktivitas olahraga untuk bisa menjaga imun tubuh.
"Seperti biasa, saya pagi tadi juga melaksanakan lari, kemarin juga begitu. Alhamdulillah selama saya menjalani isolasi mandiri kami dipantau kesehatannya oleh tim dari RSUD Sleman. Kami tetap melakukan kegiatan perkantoran, tapi kami WFH," katanya.
Bupati mengungkapkan, lantaran masuk dalam kategori OTG, dirinya masih lahap makan seperti biasa. Untuk bisa segera sembuh dan imunnya terjaga, dirinya rutin makan buah-buahan serta memperbanyak minum air putih.
2. Siap untuk donor plasma

Bupati mengungkapkan, ketika nantinya memenuhi persyaratan untuk bisa donor plasma dirinya mengaku siap. Hal yang penting menurutnya adalah kesehatan bagi masyarakat banyak.
"Kalau memang memenuhi persyaratan kesehatan saya siap, kalau hal yang bisa bermanfaat bagi masyarakat bagi yang sakit, saya siap," terangnya.
3. Ikut kebijakan soal suntikan kedua

Sebelum dinyatakan positif COVID-19, Bupati Sleman sudah menerima suntikan vaksin pertama pada 14 Januari 2021. Berkenaan dengan suntikan kedua, Sri Purnomo mengaku masih berharap bisa menerima suntikan kedua.
Hanya saja, lantaran regulasi di Kemenkes menjelaskan jika yang sempat terpapar COVID-19 tidak diminta ikut program vaksinasi, maka dirinya pun akan mengikuti regulasi yang ada.
"Hanya regulasi di Indonesia sudah positif tidak divaksin. Kami ikuti aturan itu. Tapi kalau nanti ada vaksin mandiri, saya juga akan mengikuti agar bisa dapat yang kedua," paparnya.