Gus Ipul Sebut Tak Ada Bukti Konkrit Gus Yahya Langgar Aturan NU
Intinya sih...
- Ketua Umum PBNU, Gus Yahya, dituding melanggar AD/ART NU oleh Penggagas MLB
- Gus Ipul menyebut tudingan tak mendasar karena tidak disertai bukti konkret
- Penggagas MLB dianggap tak paham urusan dapur PBNU dan aturan persyaratan MLB
Sleman, IDN Times - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul buka suara terkait dengan Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya yang dituding melanggar AD/ART NU.
Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU (PO & MLB NU) melalui forum Focus Grup Discussion (FGD) Pra MLB NU di salah satu Hotel di Surabaya, Selasa (17/12/2024), mereka menyatakan Gus Yahya telah melangkahi AD/ART, sehingga layak diganti.
1. Gus Ipul sebut tudingan tak mendasar
Gus Ipul menyebut tudingan kubu penggagas Muktamah Luar Biasa (MLB) tidak mendasar lantaran tidak disertai bukti konkret. Menurut Gus Ipul, laporan pertanggungjawaban (LPJ) Gus Yahya akan disampaikan saat acara MLB dua tahun lagi.
"(Melanggar) dari mana dulu. AD ART itu nanti yang bicara saat Muktamar. Kan bukan sekarang, bukan forumnya untuk memberikan pertanggungjawaban. Kalau semua orang bisa ngomong hanya nuduh, percuma. Enggak ada bukti-bukti yang konkrit," kata Gus Ipul di Tempel, Sleman, Rabu (18/12/2024).
2. Tuding kelompok yang tak paham urusan PBNU
Gus Ipul berpikir penggagas MLB sebenarnya adalah orang-orang yang tak paham urusan dapur PBNU. Salah satunya adalah aturan persyaratan MLB yang bisa digelar dengan dukungan sekurang-kurangnya 50 plus 1 pemilik suara wilayah (PWNU), dan cabang (PCNU).
"MLB itu bisa, tapi yang menyelenggarakan harus PBNU. Gitu loh, itu harus tahu semua itu. Kalau bukan PBNU, tidak sah. MLB itu harus PBNU yang menyelenggarakan. Itu pun atas usulan 50 persen lebih pemilik suara. Jadi angel (sulit)," sambung Gus Ipul.
3. Minta sabar tunggu MLB 2 tahun lagi
Gus Ipul meminta agar kubu penggagas MLB NU bersabar menimbang kepengurusan PBNU pimpinan Gus Yahya, akan berakhir sekitar dua tahun lagi.
"Wes sudah Muktamar pada saatnya saja. Kurang dua tahun lagi Muktamar," tutupnya.