Disperindag Sleman Was-was Stok Gula Menipis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times- Harga gula pasir di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami kenaikan. Bahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, menyebutkan selain terjadi kenaikan harga, stok gula pasir juga semakin menipis.
Baca Juga: Khawatir Warga Panik, Sultan Belum Tetapkan KLB Corona di DIY
1. Harga gula naik Rp1.500 per kilogram
"Sejak Februari harga gula pasir mengalami kenaikan yang cukup signifikan berkisar Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogram, selain itu saat ini stok gula pasir juga sudah menipis," kata Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kabupaten Sleman Nia Astuti di Sleman, seperti dilansir di Antara, Senin (16/3).
Menurut Nia, harga gula saat ini di tingkat grosir sudah mengalami kenaikan 30 hingga 40 persen.
“Harga sudah mencapai Rp16.500 hingga Rp17.000 per kilogram, dari harga semula Rp14.000 per kilogram," katanya.
2. Alasan stok gula menipis
Kenaikan harga gula pasir diduga belum masuknya musim giling pabrik gula. Sementara suplai gula di Kabupaten Sleman masih mengandalkan dari Pabrik Gula Madukismo di Kabupaten Bantul.
"Harga gula pasir selama ini tergantung musim giling pabrik. Untuk musim giling sendiri itu antara April sampai September. Stok sekarang ini juga hasil dari produksi tahun kemarin," katanya.
Nia mengatakan, kondisi tersebut menambah kekhawatiran pemerintah karena segera masuk bulan puasa.
"Setiap bulan puasa masyarakat maupun pedagang dadakan banyak yang membuat olahan makanan yang manis-manis, ini tentunya stok gula pasir harus sudah siap. Kami cukup was-was mendekati puasa dan lebaran. Pengalaman tahun kemarin, sudah mulai masuk musim giling, jadi masih aman," katanya.
3. Stok Bulog juga tipis
Ia mengatakan, data stok gula pasir Februari pasar-pasar besar di Kabupaten Sleman mencapai 93.176 kilogram. Stok tersebut masih merupakan stok produksi giling pabrik di tahun 2019.
"Sedangkan untuk tahun ini stok sudah menipis. Bulog saja tidak bisa menyetok gula, posisi di gudang dan pabrik sekarang. Kami masih akan terus berkomunikasi dengan Bulog untuk persiapan kebutuhan gula pasir," katanya.
Baca Juga: Rentan Terpapar, Jurnalis Wajib Patuhi Mitigasi Peliputan COVID-19