Wapres Minta Sri Sultan Percepat Penyerapan Anggaran untuk COVID-19 

Wapres inginkan Sri Sultan dan jajarannya kerja lebih keras

Yogyakarta, IDN Times - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X segera mempercepat penyerapan anggaran penanganan COVID-19. 

"Perlu dilakukan percepatan di dalam penanganan COVID-19, dengan tentu pendampingan oleh BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), Kejaksaan, Polri, dan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah). 

 

1. Wapres ingatkan koordinasi dengan kabupaten dan kota

Wapres Minta Sri Sultan Percepat Penyerapan Anggaran untuk COVID-19 Mata uang uang Indonesia (Shutterstock/Maciej Matlak)

Wapres menginginkan adanya koordinasi yang lebih kuat dengan kabupaten dan kota, dengan satker (satuan kerja) agar lebih optimal. 

“Jangan sampai ada kabupaten, kota yang rendah penggunaan anggarannya" ujar Wapres dalam YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia, Kamis (29/7/2021). 

Baca Juga: Ditegur Mendagri, Pemda DIY: Insentif Nakes Sudah Dibayar

2. Wapres inginkan Sri Sultan bekerja lebih keras

Wapres Minta Sri Sultan Percepat Penyerapan Anggaran untuk COVID-19 Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Selain itu Wapres juga meminta Sultan dan jajarannya untuk bekerja lebih keras dalam penanganan COVID-19 agar tak ada lagi lonjakan kasus baru. 

"Jumlah testing di Provinsi DIY memang sudah di atas standar, tapi positivity rate-nya masih sangat jauh di atas standar WHO yang 5 persen. Positivity rate DIY masih berada pada angka 41 persen," ungkap Wapres.

3. Sultan nyatakan angka positif di Yogyakarta lebih kecil dibandingkan provinsi lain

Wapres Minta Sri Sultan Percepat Penyerapan Anggaran untuk COVID-19 Statistik kasus COVID-19 di DIY / YouTube Wakil Presiden Indonesia

Mengenai tingginya angka warga DIY yang terpapar COVID-19, Sri Sultan menyatakan kondisi COVID-19 di Yogyakarta sangat fluktuatif. Meskipun jumlah kasus positif di Yogyakarta masih tinggi, Sri Sultan mengatakan hal tersebut masih di bawah angka positif daerah lain di Pulau Jawa.

Berdasarkan paparan yang disampaikan Sri Sultan, tren kenaikan di awak PPKM Darurat dipengaruhi dampak laju peningkatan sebelumnya. Tren penurunan angka kasus baru COVID-19 mengalami penurunan hingga 23 Juli 2021. Namun sejak tanggal tersebut meningkat hingga saat ini. 

"Memang yang positif itu meningkat tajam. Biarpun secara jumlah mungkin se-Jawa itu yang terkena, itu pun jauh lebih kecil daripada provinsi di Jawa yang lain,” kata Sri Sultan.

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya