Masuk Musim Hujan, 4 Kabupaten Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologi

Siaga darurat selama 3 bulan hingga Desember

Yogyakarta, IDN Times - Seluruh kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menetapkan status siaga darurat hidrometeorologi memasuki musim hujan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY,  Biwara Yuswantana menyebutkan Kabupaten Sleman, Bantuk, Kulon Progo dan Gunungkidul telah berstatus siaga darurat.

 

1. Potensi bencana hidrometeorologi meliputi angin kencang, banjir, serta tanah longsor

Masuk Musim Hujan, 4 Kabupaten Tetapkan Siaga Darurat HidrometeorologiKepala BPBD DIY, Biwara Yusgiantara. IDN Times/Istimewa

Penetapan status tersebut untuk mendorong kesiapsiagaan dan kewaspadaan semua pihak terkait penanganan kebencanaan di Kabupaten Bantul, Gunungkidul, Sleman, dan Kulon Progo.

Biwara menerangkan potensi bencana hidrometeorologi yang dimaksud meliputi angin kencang, banjir, serta tanah longsor. "Pos pemantauan dan pengamatan di masing-masing desa sudah diaktifkan," ujarnya.

2. Siaga darurat selama 3 bulan hingga Desember

Masuk Musim Hujan, 4 Kabupaten Tetapkan Siaga Darurat HidrometeorologiIlustrasi Suasana Hujan di Perkotaan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Terkait durasi pemberlakuan status siaga darurat, menurut Biwara, diserahkan pada kebijakan masing-masing kabupaten. Fokus kesiapsiagaan mengacu pada data zona rawan bencana yang telah dipetakan dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah DIY Tahun 2019- 2039.

"Prediksi BMKG kan puncak musim hujan sekitar November, Desember, Januari. Sekitar tiga bulan itu yang kita perlu betul-betul meningkatkan kesiapsiagaan," katanya.

Baca Juga: BPPTKG Ungkap Fenomena Kilatan Petir di Puncak Gunung Merapi 

Baca Juga: Bupati Bantul Terbitkan SK Siaga Darurat Bencana Berlaku 3 Bulan 

3. Minta warga tingkatkan kewaspadaan

Masuk Musim Hujan, 4 Kabupaten Tetapkan Siaga Darurat Hidrometeorologiilustrasi bencana longsor (IDN Times/Aditya Pratama)

Biwara juga meminta seluruh warga mampu melakukan mitigasi bencana secara mandiri menghadapi cuaca ekstrem selama masa pancaroba.

"Beberapa minggu kemudian ini masa pancaroba. Gejalanya sudah kita lihat seperti hujan lebat dan sebagainya. Dengan kondisi itu kami berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan sesuai dengan tingkat kerawanan dimana mereka berada atau tinggal," ujar Biwara. 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya