Manfaatkan Limbah Sampah, Mahasiwa UGM Sulap Plastik Jadi Speaker    

Daur ulang plastik yang digunakan setara 285kg kayu sengon

Sleman, IDN Times - Sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat inovasi dengan memanfaatkan limbah plastik menjadi alat elektronik, yaitu speaker bluetooth multifungsi yang dilengkapi dengan fitur power bank. 

 

1. Produk ini mudah dibawa bepergian

Manfaatkan Limbah Sampah, Mahasiwa UGM Sulap Plastik Jadi Speaker    UGM selenggarakan wisuda daring dan luring. Dok: Humas UGM

Penemuan ini dibuat dengan corak unik seperti marble yang tidak bisa dihasilkan manual menggunakan bahan dasar kayu murni atau plastik cetak biasa. Selain memiliki corak marble yang unik dan mudah dibawa, produk ini mempunyai fitur tambahan power bank dengan kapasitas 7500mAh yang membuat produk ini bisa bertahan hingga 12 jam.

Inovasi dikembangkan oleh lima mahasiswa, berasal dari fakultas yang berbeda-beda yaitu, Hafifah Putri Varadhias, mahasiswa fakultas Manajemen, Amuirul Fauzan Ibrahim, mahasiswa fakultas Teknik Mesin, Rifki Kurniawan dari fakultas  Matematika, dan Mukhsin Al Fikri Lubis dari fakultas Teknik Elektro, serta Syafaat Mahrus Ali mahasiswa fakultas Teknik Elektro. 

Baca Juga: Perempuan Rentan Terjerat Pinjol, Dosen UGM Beberkan Penyebabnya   

2. Produk eco-friendly ini dinamakan Saura

Manfaatkan Limbah Sampah, Mahasiwa UGM Sulap Plastik Jadi Speaker    Mahasiswa UGM olah limbah sampah menjadi Powerbank/ugm.ac.id

Ketua tim pengembang, Hafifah, mengatakan produk yang diberi nama Saura ini memiliki konsep multifungsi, unik, affordable, praktis, serta eco-friendly. Saura diambil dari kata Sansekerta berarti suara yang indah. 

"Dikatakan multifungsi karena Saura menggabungkan dua fitur yaitu speaker bluetooth dan bank daya dalam satu produk," jelas Hafifah. 

 

3. Daur ulang plastik yang digunakan setara 285 kg kayu sengon

Manfaatkan Limbah Sampah, Mahasiwa UGM Sulap Plastik Jadi Speaker    daur ulang sampah (Unsplash.com/Sigmund)

Sementara Syafaat Mahrus menambahkan Saura dibuat dari olahan daur ulang plastik jenis HDPE dengan compressive strength kelas IV atau setara dengan kayu sengon (285 kg/cm2). Lalu, memiliki tensile strength yang setara dengan kayu jati.

Produk yang dikembangkan melalui Program Kreativitas Mahasiswa di bidang Kewirausahaan (PKM-K) ini, diharapkan meningkatkan pilihan bagi konsumen atas produk yang unik dan ramah lingkungan. Selain itu, juga membantu mengurai persoalan sampah plastik di masyarakat.  

Baca Juga: Kualitas Pembelajaran Turun 68 Persen, UGM Tatap Muka Mulai Senin

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya