Mahasiswa UNY Olah Limbah Jagung Jadi Hiasan Dinding
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), mengubah limbah tongkol jagung menjadi hiasan dinding yang ramah lingkungan. Karya ini berhasil meraih pendanaan dari Ditjen Diktiristek Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang PKMK tahun 2023.
Pengolahan ini melibatkan sebanyak lima mahasiswa, yaitu Ade Kurniawan, Audy Rizky Utami, Finandy Arkan Ramadhan, Putri Tria Permata dan Fadlilatul Nur Aini Wardayani.
1. Dibuat untuk inovasi lampu dan aromaterapi
Ketua kelompok Ade Kurniawan menerangkan, karya dibuat karena prihatinan dengan limbah tongkol jagung yang tidak banyak dimanfaatkan. Produk kerajinan yang dihasilkan dari limbah tongkol jagung dinamai Smart Eco Wall Décor.
Produk kerajinan hiasan dinding ini memanfaatkan penggunaan teknologi berupa inovasi lampu dengan berbagai pilihan warna dan intensitas cahaya yang dapat diatur menggunakan remote control.
"Produk kerajinan hiasan dinding ini juga dimanfaatkan penggunaan aroma terapi yang memiliki fungsi relaksasi," ujar Ade, Minggu (20/8/2023).
2. Tongkol jagung sering dibakar dan timbulkan polusi
Audy Rizky Utami menambahkan Smart Eco Wall Décor ini menampung limbah tongkol jagung yang jarang dimanfaatkan dan lebih banyak dibakar sehingga menimbulkan polusi.
"Tongkol jagung dapat memberikan keuntungan jika diolah dengan bijak, baik dari segi lingkungan maupun ekonomi," terang Audy.
Baca Juga: Langka, Prodi Pengobatan Tradisional Indonesia Ada di UNY
3. Persiapan pembuatan hingga uji ketahanan dari jamur
Dikatakan Finandy Arkan, proses pembuatan Smart Eco Wall Decor terdiri dari tiga langkah, yaitu tahap persiapan, pembuatan produk dan penyelesaian. “Tahap persiapan alat dan bahan terutama tongkol jagung yang diambil dari Kulon Progo, Sleman, dan Gunung Kidul” kata Arkan.
Tahap pembuatan produk terdiri dari pengamplasan tongkol jagung dan memotongnya dengan ukuran 1 cm. Kemudian dimasukkan ke dalam baskom dengan warna yang diinginkan dan direbus selama 4 jam. Selanjutnya tongkol jagung dikeringkan dalam solar dryer dome selama satu hari dan didesain pada triplek. Langkah terakhir adalah pemasangan lampu LED dan aromaterapi.
Tahap penyelesaian terdiri dari pengujian produk berupa uji ketahanan baik dari jamur maupun rengat dan terbukti bisa bertahan hingga 5 tahun. Pada tahap ini juga dilakukan uji kelayakan ekspor dengan memasukkan kerajinan dalam tong besi yang ditutup rapat selama 30 hari. “Produk Smart Eco Wall Décor dikemas menggunakan kardus khusus untuk menjaga keamanan pengiriman” ujar Arkan.
Baca Juga: Mahasiswa UNY Gunakan Tiktok untuk Media Pembelajaran Kimia