Mahasiswa UGM Ciptakan Tecobator Gama Produksi Madu Nira Kelapa

Alat mampu mempermudah pembuatan madu nira kelapa

Sleman, IDN Times - Sekelompok mahasiswa UGM membuat alat pemasak nira kelapa dan inkubator sterilisasi yang diberi nama Tecobator Gama.

Pengembangan alat ini berdasarkan pemikiran kreatif Muhammad Haris Yulianto, mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, Yasmeen Afifah Nurbakhsy, Laila Mukarromah, dan Fauzan Naufal Taqiy Susanto, ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas MIPA.

Haris menjelaskan awal mula pengembangan alat dari persoalan yang dihadapi UMKM yang dijalankan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT), Nira Lestari di Dusun Semen, Desa Trenten, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

UMKM ini sukses mengembangkan berbagai olahan dari buah kelapa, salah satunya madu nabati kelapa yang terbuat dari nira kelapa yang dipanaskan pada suhu tertentu tanpa melalui proses fermentasi dan mengandung indeks glikemik rendah yaitu berkisar 35 – 42.

"Madu nabati kelapa sangat diminati masyarakat karena dapat menggantikan madu konvensional dengan manfaat dan cita rasa yang khas," ujar Haris, Senin (11/9/2023).

 

 

1. Pengerjaan menggunakan cara manual yang melelahkan

Mahasiswa UGM Ciptakan Tecobator Gama Produksi Madu Nira Kelapailustrasi mengukus kelapa parut (pixabay.com/scratsmacker)

Saat memproduksi madu nabati kelapa, para pelaku UMKM ini masih menggunakan metode manual, yaitu melalui proses pemasakan dan pengadukan secara terus menerus selama 1 jam. Menurut Haris, kondisi ini berisiko menimbulkan kelelahan kerja yang cukup tinggi. Ditambah penyaringan yang dilakukan harus dilakukan berulang kali lantaran paparan lingkungan saat pemasakan di tempat terbuka.

“Tak hanya itu, proses pengemasan produk kurang steril, karena sebelum dikemas madu nabati didiamkan di tempat terbuka, kemudian dimasukkan ke dalam botol di tempat yang kuang steril. Hal tersebut mengakibatkan adanya kontaminasi mikroorganisme yang dapat merusak produk. Ditambah mitra mengeluh produk madu nabati kelapa yang mudah meledak ketika proses distribusi berlangsung,” imbuh Haris. 

2. Alat mempermudah pembuatan madu nira kelapa

Mahasiswa UGM Ciptakan Tecobator Gama Produksi Madu Nira KelapaIlustrasi pohon kelapa dan buah kelapa (pixabay.com/Pexels)

Haris bersama keempat rekannya berinisiatif membuat alat pemasakan nira kelapa untuk mempermudah pengadukan nira kelapa. Menggunakan alat baru ini, mampu menggantikan pengadukan manual.

"Dengan satu kali proses penggunaan alat dapat meningkatkan kapasitas dari yang awalnya hanya 10 liter nira menjadi 20 liter. Sementara untuk penyaringan, awalnya dengan cara manual disaring beberapa kali 2 – 3 kali, setelah penerapan alat penyaringan hanya dilakukan 1 kali di awal pemasakan," terangnya.

Adanya inkubator sterilisasi yaitu tambahan lampu UV dan ozone generator dapat menjaga kualitas produk dan meminimalkan paparan mikroorganisme. Hal ini menambah  umur simpan dari awalnya kurang dari 1 bulan menjadi lebih dari 1 bulan. 

Baca Juga: Profil Abigail Manurung, Mahasiswa UGM Viral Berchandya

3. Alat buatan mahasiswa UGM membantu produksi madu

Mahasiswa UGM Ciptakan Tecobator Gama Produksi Madu Nira KelapaSekelompok mahasiswa UGM membuat alat pemasak nira kelapa dan inkubator sterilisasi yang diberi nama Tecobator Gama (Humas UGM)

Ketua KWT Nira Lestari, Yuni Setyaningsih mengungkapkan alat yang dibuat mengurangi beban kerja anggota dengan metode pemasakan yang disertai pengadukan dan menjaga produk tahan lebih lama serta tetap steril.

“Dengan alat ini dapat meningkatkan jumlah produksi madu nabati kelapa sehingga produk dapat didistribusikan di luar Kabupaten Magelang,” jelasnya.

Baca Juga: Mahasiswa Berkebutuhan Khusus UGM Lulus Sandang Predikat Cumlaude

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya