Mahasiswa Berkebutuhan Khusus UGM Lulus Sandang Predikat Cumlaude
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Farrel Rasendriyo Haryono, menjadi salah satu dari 1.609 lulusan mahasiswa UGM yang mengikuti wisuda program sarjana di Grha Sabha Pramana UGM, Kamis (24/8/2023).
1. Lulus menyandang cumlaude
Memiliki keterbatasan pada indera penglihatan, tak menghambat semangat mahasiswa berusia 22 tahun untuk lulus tepat waktu dari Fakultas Hukum. Bahkan Farrel lulus dengan predikat cumlaude karena memiliki nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,74.
“Senang sekali, bisa selesai tepat waktu empat tahun,” kata anak sulung dari tiga bersaudara asal Klaten ini.
2. Dosen dan teman kuliah saling membantu
Farrel mengaku tidak banyak menemui hambatan selama kuliah. Para dosen selalu mengirim soft file saat kuliah daring. Lalu, saat kuliah tatap muka, ia selalu rajin mencatat apa yang disampaikan dosen lewat ketikan di laptopnya. “Kebetulan dosen-dosen selalu membagi materi pembelajaran. Selama kuliah, saya mencatat,” ujarnya.
Saat ujian, kata Farrel, ia ditempatkan dalam ruangan khusus. Dibantu dengan sebuah aplikasi khusus agar ia tahu soal-soal yang ditanyakan, Farrel selanjutnya mengerjakan jawabannya dengan cara mengetik di laptop.
Begitu pun dengan pengerjaan tugas skripsi, ia melakukan hal yang sama dengan mahasiswa lainnya seperti menulis riset dan wawancara langsung dengan responden. “Sama dengan mahasiswa yang lain, saya menulis, riset, dan wawancara,” katanya.
Selama empat tahun kuliah di Fakultas Hukum UGM, Farrel bercerita banyak dibantu oleh rekan kuliahnya. Misalnya saat di kampus, rekan kuliahnya selalu menunggunya di pintu gerbang, dan mengantarnya masuk ke kelas. “Sampai kampus janjian sama teman sudah ada yang jemput. Lalu saya diantar ke kelas. Begitu juga janjian dengan dosen, selalu diantar,” kenangnya.
Baca Juga: Mengenal Eco Lindi, Cairan Penetral Bau Sampah Buatan Mahasiswa UGM
3. Tertarik dengan hukum pajak
Tema skripsi yang dipilih Farrel adalah mengenai hukum pajak penghasilan bagi penyandang disabilitas. “Kesimpulan dari skripsi tersebut adalah diperlukan ketentuan khusus penerapan pajak penghasilan bagi penyandang difabel. Sebab secara ekonomi mereka memiliki pengeluaran lebih besar dibanding dengan non difabel,” paparnya.
Usai menyandang gelar Sarjana Hukum, Farrel berencana melamar pekerjaan yang sesuai dengan profesinya di bidang hukum, ia tertarik dengan hukum pajak. “Setelah lulus saya mau lamar kerja dulu, mungkin 2-3 tahun lagi mau daftar pendidikan S2,” pungkasnya.
Baca Juga: 10 Jurusan Favorit di UGM, Karier Terjamin