Limbah Tinja di Yogyakarta akan Diolah Menjadi Pupuk dan Paving Block

Selama ini hanya menjadi tanah urug

Bantul, IDN Times- Balai Pengelolaan Infrastruktur Air Limbah dan Air Minum Perkotaan (PIALAMP) Dinas PUP ESDM DIY akan mengolah lumpur sisa limbah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sewon, Bantul. 

Kepala Balai PIALAMP Dinas PUP ESDM DIY Rosdiana Puji Lestari mengatakan saat ini sisa limbah berupa lumpur tersebut hanya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) sebagai tanah urug.

Baca Juga: Anies Klaim Pengolahan Air Limbah Jakarta Tercanggih di Indonesia

1. Lumpur sisa limbah dapat digunakan untuk pupuk dan pembuatan paving block

Limbah Tinja di Yogyakarta akan Diolah Menjadi Pupuk dan Paving BlockKepala Balai Pengelolaan Infrastruktur Air Limbah dan Air Minum Perkotaan (PIALAMP), Rosdiana. IDN Times/Febriana Sinta

Rosdiana menyatakan pihaknya akan mengupayakan lumpur sisa limbah tersebut dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih berguna. Salah satunya diolah untuk pupuk tanaman non buah. 

"Dapat kita gunakan untuk pembuatan paving block, atau pupuk untuk tanaman kayu atau keras. Tapi kalau tanaman buah kita gak berani, karena itu kan untuk dimakan," jelas Rosdiana di Kompleks IPAL Sewon, Selasa (14/1).

2. Sudah berdiskusi dengan perguruan tinggi

Limbah Tinja di Yogyakarta akan Diolah Menjadi Pupuk dan Paving BlockBalai Pengelolaan Infrastruktur Air Limbah dan Air Minum Perkotaan (PIALAMP). IDN Times/Febriana Sinta

Pihaknya bertemu dengan sejumlah perguruan tinggi di DIY, seperti Universitas Islam Indonesia (UII) dan Institut Sains dan Teknologi (IST) Akprind untuk menjajaki kerja sama pemanfaatan lumpur.

“Karena lumpur hasil pengolahan IPAL sudah kami lakukan uji laboratorium tidak mengandung logam berat, untuk pemanfaatan kami menunggu  penelitian dari perguruan tinggi,” ungkapnya.

3. IPAL Sewon sudah melebihi kapasitas

Limbah Tinja di Yogyakarta akan Diolah Menjadi Pupuk dan Paving BlockBalai Pengelolaan Infrastruktur Air Limbah dan Air Minum Perkotaan (PIALAMP). IDN Times/Febriana Sinta

Saat ini IPAL Sewon yang terletak di Jalan Bantul ini sudah melebihi kapasitas. Dibangun di tahun 2014, awalnya IPAL ini hanya untuk menampung sebanyak 25 ribu sambungan rumah. 

Saat ini menurut Rosdiana, Kementerian PUPR sudah memberikan arahan untuk peningkatan kapasitas. 

" Diperlukan anggaran sekitar Rp30 miliar untuk peningkatan alih teknologi untuk peningkatan kapasitas hingga tiga kali lipat. Namun belum ada uangnya, kami berharap segera ada agar bisa digunakan untuk alih teknologi."

Baca Juga: Rumah Sakit Swasta di DIY Mengeluh Sulit Membuang Olahan Limbah 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya