Kasus Positif COVID Meningkat di Jogja, Heroe Minta Warga Pakai Masker
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota Yogyakarta, IDN Times - Khawatir jumlah kasus positif di Kota Yogyakarta mengalami peningkatan, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta, Heroe Poerwadi meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Dalam satu bulan ini, jumlah pasien positif tanpa gejala selalu lebih banyak dibanding pasien yang menunjukkan gejala sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit,” kata Heroe Poerwadi dikutip dari Antara pada Selasa (1/8/2020).
1. Heroe ingatkan banyak pasien positif tanpa gejala
Heroe menambahkan saat ini banyak kasus pasien yang telah terpapar COVID-19 namun tidak menunjukkan gejala sakit atau disebut juga Orang Tanpa Gejala (OTG). Hal tersebut bisa menularkan ke orang-orang yang berada di dekatnya, termasuk saat di tempat kerja bahkan di rumah.
“Bisa saja orang yang berada di dekat atau di samping kita sebenarnya membawa virus tetapi tidak menunjukkan gejala apapun,” katanya.
Baca Juga: Mutasi D614G Virus SARS-CoV2 Terdeteksi di Yogyakarta dan Jawa Tengah
2. Hati-hati penularan di COVID-19 di keluarga
Ia mencontohkan sejumlah kasus penularan COVID-19 yang terjadi di keluarga, yaitu di Kecamatan Kraton terdapat tujuh orang dalam satu keluarga yang terinfeksi virus corona atau di Mergangsan terdapat dua keluarga dengan masing-masing empat anggota keluarga juga terinfeksi virus.
“Kasus penularan di tempat kerja dan keluarga juga cukup banyak terjadi di Kota Yogyakarta. Biasanya, hal ini terjadi karena ada warga yang sebenarnya terinfeksi virus tetapi tidak menunjukkan gejala apapun,” katanya.
3. Tetap gunakan masker
Untuk meminimalkan terjadinya penularan telah dilakukan pembagian masker ke masyarakat hingga kegiatan "Sapa Warga" sebagai upaya kampanye penggunaan masker.
Saat ini di Kota Yogyakarta terdapat 38 pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Sebanyak 33 di antaranya pasien tanpa gejala yang kemudian melakukan isolasi mandiri. Sisanya membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Baca Juga: Dokter Berguguran Akibat COVID-19, Ini Antisipasi Pemkab Sleman