Jalan Kenangan, Keluarga Bawa Jenazah Djoko Pekik Lewat Malioboro

Djoko Pekik akan dimakamkan di pasarean para seniman

Yogyakarta, IDN Times - Jenazah maestro pelukis Djoko Pekik bakal dimakamkan Minggu (13/8/2023) di Taman Makam Seniman Giri Sapto, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul.

Tempat peristirahatan terakhir ini telah dibeli oleh Djoko Pekik beberapa tahun lalu. Inten Lugut Lateng, anak ketiga Djoko Pekik mengatakan, ayahnya sendiri yang menghendaki untuk dimakamkan di pesarean khusus seniman dan budayawan yang selesai dibangun 6 Februari 1988.   

"Itu permintaan Bapak dan sudah disiapkan makamnya oleh Bapak sendiri. Sudah beberapa tahun yang lalu disiapkan," kata Inten Lugut Lateng, dikutip Antara, Sabtu (12/8/2023).

     

1. Si pelukis Berburu Celeng, dikenal perhatian dengan koleganya

Jalan Kenangan, Keluarga Bawa Jenazah Djoko Pekik Lewat MalioboroDjoko Pekik dan lukisannya berjudul Berburu Celeng, tahun 1998 (instagram/platarandjokopekik)

Djoko Pekik, dikenal dengan karya lukisannya berjudul "Berburu Celeng". Lukisan ini laku dengan harga Rp1 miliar di tahun 1998. 

Inten mengenang Djoko Pekik sebagai ayah yang baik dan perhatian pada anak-anaknya. Ia juga seniman yang peduli pada rekan-rekannya. Ayahnya belum lama ini menyempatkan hadir di pameran tunggal pelukis Nasirun di Kota Magelang, Jawa Tengah.

"Terakhir ke Magelang, acara Nasirun," tutur Inten.

2. Di masa tua Djoko Pekik tak aktif lagi berkarya

Jalan Kenangan, Keluarga Bawa Jenazah Djoko Pekik Lewat MalioboroDjoko Pekik dan Karyanya (instagram.com/platarandjokopekik)

Djoko Pekik meninggal dunia dalam perjalanan menuju RS Panti Rapih, atau berjarak sekitar 10,5 km dari kediamannya di Dusun Sembungan, Bangunjiwo, Kasihan Bantul. 

"Baru tadi pagi dibawa ke Panti Rapih dari rumah. Badannya hangat dan muntah-muntah, ternyata di perjalanan Bapak meninggal," katanya.

Ia menuturkan, kondisi kesehatan ayahnya menurun sehingga tidak bisa lagi berkarya pada masa tua. "Rokok ya masih rokok. Makan ya masih banyak. Cuma untuk mobilitas terbatas. Harus pakai kursi roda dan dituntun," ujar Inten. 

Bahkan sekitar tiga minggu lalu, Djoko Pekik baru saja dirawat di Panti Rapih, karena tulang tangannya patah.  

Baca Juga: Profil Djoko Pekik, Sang Maestro Pelukis Indonesia

3. Djoko Pekik senang melihat lampu di Malioboro

Jalan Kenangan, Keluarga Bawa Jenazah Djoko Pekik Lewat MalioboroKarangan bunga duka cita untuk Djoko Pekik.(IDN Times/Daruwaskita)

Inten mengungkapkan semasa hidup, ayahnya senang melewati Jalan Malioboro. Melihat lampu di Malioboro menjadi kesukaannya.  

"Bapak itu kalau pergi ke mana saja pasti pulangnya minta lewat Malioboro. Enggak peduli mau macet mau apa, harus lewat Malioboro. Paling senang melewati lampu-lampu di Malioboro, sama kalau ada 17-an gini banyak hiasan-hiasan," kata dia.

Saat pulang menuju rumah, mobil yang membawa jenazah Djoko Pekik tak lupa melalui Jalan Malioboro untuk terakhir kalinya. Setelah itu berhenti beberapa saat di tempat tinggal lama sang pelukis di Wirobrajan, Kota Yogyakarta. Selamat jalan Pak Pekik!

Baca Juga: Djoko Pekik akan Dimakamkan di Makam Seniman Imogiri Bantul

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya