Harga Lesehan Kawasan Malioboro Tak Wajar, Forpi: Terjadi Lagi!

Tempat pengaduan di kawasan Malioboro harus responsif

Kota Yogyakarta, IDN Times- Media sosial dihebohkan dengan munculnya keluhan harga makanan di kawasan Malioboro, Yogyakarta.  Seorang pengguna TikTok dengan nama @aulroket menyebut harga seporsi pecel lele atau penyetan di luar nalar.

Peristiwa nuthuk harga makanan atau menaikkan tarif harga makanan di kawasan wisata Kota Yogyakarta sudah berulang kali. Anggota Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta, Baharuddin Kamba mengatakan peristiwa tersebut sering terjadi khususnya saat momen liburan. 

“Ini seperti semacam penyakit tahunan yang kerap terjadi dan hingga saat ini tidak ada efek jera karena terjadi lagi dan lagi,” ujar Baharuddin Kamba kepada IDN Times, Kamis (27/5/2021). 

 

 

1. Penutupan sementara tak akan timbulkan efek jera

Harga Lesehan Kawasan Malioboro Tak Wajar, Forpi: Terjadi Lagi!pexels/EVG photos

Penutupan sementara sebagai sanksi terhadap warung lesehan yang terbukti nuthuk harga kepada konsumen, menurut Baharuddin tidak akan menimbulkan efek jera dan kemungkinan dapat terjadi lagi. 

“Dimungkinkan hal tersebut (nuthuk) harga kembali terulang. Kalaupun ditutup secara permanen bisa jadi yang jualan bukan pelaku melainkan kerabatnya atau bisa juga warungnya dijual ke orang lain.”

Baca Juga: Viral Lesehan Malioboro Nuthuk Wisatawan, Lalapan dan Sambal Rp10 Ribu

2. Tempat pengaduan di kawasan Malioboro harus responsif

Harga Lesehan Kawasan Malioboro Tak Wajar, Forpi: Terjadi Lagi!Koordinator JCW, Baharuddin Kamba. IDN Times/Febriana Sinta

Menaikkan harga di luar kewajaran tak hanya terjadi di warung lesehan, namun juga dilakukan untuk tarif parkir. Forpi menyatakan hal ini jelas merusak citra Kota Yogyakarta sebagai kota wisata. 

“Sanksi tegas harus dilakukan misalnya pencabutan bantuan sosial. Dengan catatan perbuatannya menaikkan harga dilakukan secara berulang selama tiga kali,” terang Baharuddin.  

Ia pun mendorong kanal-kanal aduan termasuk petugas Jogoboro maupun SatPol PP Kota Yogyakarta responsif terhadap aduan atau keluhan dari warga. Karena selama ini aduan maupun keluhan warga lebih banyak disampaikan di media sosial.

3. Konten telah ditonton 1,2 juta kali

Harga Lesehan Kawasan Malioboro Tak Wajar, Forpi: Terjadi Lagi!Wisatawan mengeluh harga makanan di Malioboro tak wajar. (Tangkapan layar tiktok.com/@aulroket)

Sebelumnya seorang wisatawan menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke salah satu warung yang tak ia sebutkan secara spesifik lokasinya. Dia mengaku dikenai biaya Rp27 ribu untuk satu porsi lele dan nasi namun tanpa lalapan.

Akun TikTok @aulroket mengaku sebenarnya telah menyadari fenomena nuthuk ini. Maka dari itu pula Ia menanyakan harga sebelum memesan. Hanya saja, wisatawan tersebut berkata tak bisa membatalkan lantaran sudah terlanjur duduk dan minuman telah diantar ke mejanya.

"Buat kalian viewers gue orang Jogja, coba kasih tahu kenapa makan di daerah sini itu harganya suka gak sesuai," ucapnya.

Hingga saat ini konten makan pelel di Jogjakarta telah ditonton 1,2 juta kali, share sebanyak 2.084 dan telah dikomentari 14.700.    

 

Baca Juga: Pungut Parkir Mobil Rp20 Ribu, Jukir di Jogja Bayar Denda Rp500 Ribu 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya