Gorengan Tak Baik untuk Buka Puasa, Pakar UGM Beberkan Alasannya

Sleman, IDN Times - Gorengan menjadi menu favorit sebagai santapan berbuka puasa. Selain gampang ditemukan, makanan ini juga cukup mengenyangkan. Namun jenis makanan ini tidak direkomendasikan disantap saat berbuka puasa.
1. Mengandung kolesterol tinggi
Dietisien Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM Tony Arjuna, melarang gorengan dikonsumsi sebagai menu buka puasa lantaran kandungan kolesterolnya.
“Gorengan sangat tidak direkomendasikan untuk berbuka karena komposisinya dominan karbohidrat dan lemak tidak sehat,” ungkapnya, Senin (27/3/2023).
2. Minyak goreng tidak diganti
Tony menyebut minyak yang dipakai berulang-ulang sebagai sumber kolesterol. “Kan jarang ada gorengan yang 1-2 kali pakai ganti minyaknya. Kebanyakan minyak yang digunakan itu sudah dipakai berkali-kali dan jadi model sumber kolesterol,” paparnya.
Selain mengandung lemak tidak sehat, gorengan juga tersusun dari karbohidrat sederhana yang sifatnya cepat dibakar dan dicerna oleh tubuh. Kondisi tersebut menjadikan kadar gula darah dalam tubuh menjadi cepat turun sehingga membuat kita malah merasa lapar.
“Sama dengan berbuka dengan yang manis sebenarnya juga tidak terlalu ideal, karena cepat menaikkan gula darah dan turunnya juga cepat sehingga mudah merasa lapar kembali,” jelasnya.
Baca Juga: Buka Puasa di Royal Ambarrukmo, Cita Rasa Timur Tengah dan Nusantara
Baca Juga: Daftar Pembicara Ramadan 1444 H di Masjid Kampus UGM
3. Buah-buahan jadi menu terbaik untuk buka puasa
Ia merekomendasikan menu berbuka puasa dengan mengonsumsi jenis karbohidrat kompleks yang lebih lambat dicerna oleh tubuh sehingga kenyang lebih lama dan tidak cepat merasa lapar. Misalnya adalah buah-buahan.
“Makan besar baiknya yang dikonsumsi yang proteinnya karena pengolahan dalam tubuh lebih pelan dan menaikkan gula darah dalam tubuh secara perlahan,” tuturnya.
Baca Juga: Buka Puasa Seafood di Pantai Depok Bantul, Ini Harga Menunya!