Cegah Gangguan Jiwa, Puskesmas Sleman Miliki Layanan Kesehatan Jiwa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Kasus gangguan jiwa terbanyak terjadi berupa skizofrenia atau gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik. Psikotik akut atau gangguan mental yang ditandai dengan diskoneksi dari kenyataan juga menambah kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sleman, Khamidah Yuliati, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, hingga akhir September 2023 menangani sebanyak 2.463 kasus gangguan jiwa.
1. Keluarga dengan riwayat gangguan jiwa juga bisa jadi pemicu
Khamidah Yuliati menambahkan sejumlah faktor lain yang menjadi pemicu gangguan jiwa yakni seseorang yang memiliki pengalaman traumatis dalam hidup serta merasa kesepian dan mempunyai hidup yang penuh dengan tekanan.
Menurut dia, keluarga dengan riwayat gangguan jiwa juga bisa jadi pemicu. "Kemudian ada juga karena memiliki persoalan hidup pribadi dan menderita penyakit kronis, sehingga menjadi penyebab seseorang terkena gangguan jiwa," ujarnya.
2. Puskesmas di Sleman miliki layanan kesehatan jiwa
Menurut Khamidah Yuliati, dalam upaya menangani dan mencegah terjadinya gangguan jiwa, Dinas Kesehatan Sleman telah memiliki layanan kesehatan jiwa di seluruh puskesmas.
"Seluruh puskesmas di Sleman ada layanan kesehatan jiwa dan tersedia tenaga dokter, psikolog, dan perawat yang terlatih dalam kesehatan jiwa. Selain itu, juga tersedia obat-obatan dan rujukan ke rumah sakit untuk menangani permasalahan penyakit kesehatan jiwa," ujarnya.
Baca Juga: Ribuan Jiwa di 4 Kapanewon Sleman Terdampak Kekeringan
3. Dinkes Sleman telah bentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat
Guna pencegahan terjadinya gangguan jiwa, kata Khamidah Yuliati, Dinkes Sleman telah membentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) di setiap kapanewon (kecamatan) dan kelurahan serta program Mata Hati yang memberikan layanan komprehensif di seluruh siklus hidup manusia.
"Kami juga melakukan deteksi dini pada ODMK (Orang Dengan Masalah Kejiwaan), sebagai upaya preventif gangguan jiwa," ungkapnya.
Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Dunia, Ini yang Dilakukan UMY