BPBD Sleman Belum Terima Permintaan Dropping Air Selama Kemarau

Anggaran distribusi air bersih sudah disiapkan

Intinya Sih...

  • BPBD Sleman belum menerima permintaan bantuan air bersih selama musim kemarau hingga pertengahan September 2024.
  • Wilayah yang sebelumnya mengalami kekeringan, seperti Prambanan dan Gamping, sudah aman dan tidak lagi mengalami kekeringan.
  • BPBD telah menyiapkan anggaran distribusi air bersih senilai Rp15 juta untuk masyarakat yang kesulitan air bersih sebagai antisipasi.

Sleman, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Sleman, belum menerima permintaan bantuan air bersih atau dropping air.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan menjelaskan selama musim kemarau hingga pertengahan September 2024 belum ada wilayah yang mengajukan bantuan distribusi air bersih.

"Hingga menjelang musim hujan tahun ini masih zero dropping bantuan air bersih," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan, Rabu (18/9/2024).

 

1. Sejumlah wilayah langganan kekeringan

BPBD Sleman Belum Terima Permintaan Dropping Air Selama Kemarauilustrasi kemarau (unsplash.com/Fiona Smallwood)

Menurut Makwan, wilayah yang sebelumnya hampir selalu mengalami kekeringan, yakni Kapanewon (Kecamatan) Prambanan, Gamping, sedangkan wilayah yang rawan terjadi kekeringan yakni Kapanewon Tempel dan Moyudan.

"Hingga saat ini wilayah-wilayah tersebut belum mengajukan permohonan bantuan air bersih. Hal ini dapat diartikan bahwa kebutuhan air bersih di wilayah tersebut masih mencukupi, baik untuk keperluan rumah tangga maupun ternak," ungkap Makwan dikutip Antara, Rabu (18/9/2024). 

2. Wilayah kekeringan dapat pasokan air

BPBD Sleman Belum Terima Permintaan Dropping Air Selama KemarauMobil operasional PDAM Makassar mengangkut air bersih untuk didistribusikan ke wilayah terdampak kekeringan. IDN Times/Dahrul Amri Lobubun

Makwan menambahkan untuk wilayah yang paling sering dilanda kekeringan yakni Prambanan dan Gamping, sekarang sudah aman. Dua wilayah ini sudah bebas dari ancaman bencana kekeringan karena sudah mendapat pasokan air dan bisa memenuhi kebutuhan bagi warga.

"Kapanewon Prambanan mendapat pasokan air dari sumber air di perbatasan Kapanewon Berbah dan Kalasan. Di sana telah dibangun Intalasi Pengelolaan Air Minum Pandekan untuk keperluan air warga," katanya. Sementara, di Kapanewon Gamping warga telah menjadi pelanggan PDAM sehingga tidak lagi mengalami kekeringan.

Baca Juga: Ratusan Sniper Dilibatkan Basmi Hama Tikus di Sendangmulyo Sleman

3. BPBD sudah siapkan anggaran distribusi air

BPBD Sleman Belum Terima Permintaan Dropping Air Selama Kemarauilustrasi uang (unsplash.com.Mufid Majnun)

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Bambang Kuntoro, menjelaskan BPBD telah menyiapkan anggaran distribusi air bersih bagi masyarakat yang kesulitan air bersih.

"Anggaran senilai Rp15 juta untuk distribusi air bersih lebih kurang 40 tangki. Anggaran ini pada dokumen pelaksanaan anggaran (DPA). Kalau nanti kurang, ada anggaran biaya tambahan (ABT). Tetapi harapannya tahun ini tidak ada penyaluran air bersih. Jadi mudah-mudahan, anggarannya tidak digunakan, karena anggaran itu hanya untuk antisipasi," ungkapnya.

Baca Juga: Taat Pajak, Pemain Asing PSS Sleman Bikin NPWP

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya