Bapak Pantomim Indonesia Jemek Supardi Meninggal Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Maestro pantomim Indonesia, Jemek Supardi hari ini Sabtu (16/7/2022) meninggal dunia. Melalui pesan singkat tersiar informasi, sang pantomim sejati meninggal dunia pada pukul 18.00 WIB. Belum diketahui penyebab pasti meninggalnya Jemek yang sering disebut sebagai Bapak Pantomim Indonesia.
Telah berpulang ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, bapak Jemek Supardi pada hari Sabtu, 16 Juli 2022 sekitar pukul 18.00 di Rumah Nitiprayan (Timur Galeri Lorong). Info pemakaman akan diberitahukan lebih lanjut.
1. Jemek dijuluki sebagai Bapak Pantomim Indonesia
Seniman dan budayawan Yogyakarta, Bambang Paningron di akun Instagram menuliskan tulisan duka cita untuk Jemek Supardi.
RIP Jemek Supardi
"Tugas seorang pantomimer adalah menghidupkan imajinasi, kalau susah berimajinasi ya jangan main pantomime", begitu kalimat yang meluncur dari seorang Jemek Supardi, yang oleh kalangan pelaku mime ia ditahbiskan sebagai Bapak Pantomime Indonesia, seorang yang setia dan konsisten pada pilihannya.
Petang tadi ia wafat pada usia 69 th. Tahun kemarin saya msh bertemu dan ngobrol di TBY, masih ada semangat utk pentas, meskipun raganya tidak lagi mensuport keinginannya... Sugeng tindak mas Jemek, lerem sumaré ing swarga... RIP
Baca Juga: ARTJOG 2022: Lokasi, Rute, Harga Tiket, dan Tips Berkunjung
2. Butet Kartaredjasa ucapakan belasungkawa
Hal yang sama disampaikan oleh budayawan Butet Kartaredjasa yang menulis ucapan belasungkawa di Facebook.
SUMANGGA GUSTI. Sahabatku, teman seperjuangan di jagad teater Yogya, Jemek Supardi, telah pergi meninggalkan kita. Swarga langgeng. Sumangga Gusti
3. Jemek sering mengadakan pertunjukan tanpa panggung
Jemek yang lahir di Pakem, Kabupaten Sleman 14 Maret 1953, setia dengan seni gerak tanpa kata-kata sejak tahun 1970-an. Berbeda dengan seniman pada umumnya yang membutuhkan panggung untuk mengekspresikan karyanya, Jemek Supardi sering mengadakan pertunjukan di jalan raya hingga kuburan. Aksinya ini ingin menarik perhatian orang-orang agar tertarik dengan seni pantomim.
Baca Juga: Gandhok Coffee, Kedai Kopi dan Tempat Makan Bakmi Dekat Keraton Jogja