Alokasi Vaksin di Kulon Progo Paling Sedikit di Provinsi DIY 

Jumlah tenaga vaksinator di Kulon Progo sedikit

Kulon Progo, IDN Times - Alokasi vaksin untuk Kabupaten Kulon Progo paling sedikit dibandingkan dengan wilayah lainnya yang ada di DIY. Setiap pekannya, wilayah yang berada paling barat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) itu mendapatkan 6 ribu dosis.

Jumlah itu selalu habis digunakan karena setiap harinya 800-900 warga Kulon Progo mendapatkan vaksin. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Jumat (6/8/2021) mengatakan capaian vaksin harian di daerah itu sekitar 800 sampai 900 per hari, sementara alokasi vaksin sebanyak 6 ribu dosis per minggu.

Fajar Gegana memastikan capaian vaksinasi COVID-19 di wilayah itu sudah maksimal, yang berbanding lurus dengan alokasi vaksin sebanyak 6 ribu dosis per pekan.

Baca Juga: Pastikan Program Vaksinasi, Luhut Berdialog dengan PKL Malioboro

1. Stok vaksin di Kulon Progo selalu habis

Alokasi Vaksin di Kulon Progo Paling Sedikit di Provinsi DIY ilustrasi vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Fajar, hingga sampai Kamis (5/9/2021), vaksinasi di Kulon Progo sudah mencapai 92.256 sasaran dari total target 376.100 sasaran. Jika dipersentase mencapai 24,53 persen 

"Dari sisi progres vaksinasi di Kulon Progo, capaiannya sudah maksimal. Setelah mendapat distribusi vaksin sebesar 6 ribu dosis per minggu, langsung disuntikkan dan langsung habis, tidak sampai ada penumpukan di gudang penyimpanan vaksin. Alokasi vaksin untuk Kulon Progo memang terkecil di DIY," ujar Fajar Gegana, Jumat (6/8/2021).

 

2. Stok vaksin satu minggu habis dalam tiga hari

Alokasi Vaksin di Kulon Progo Paling Sedikit di Provinsi DIY ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Fajar Gegana yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Kulon Progo ini menambahkan alokasi vaksin COVID-19 sebanyak 6 ribu dosis per pekan akan habis untuk tiga sampai empat hari. Petugas, kata Fajar Gegana, sudah berusaha mempercepat vaksinasi, tapi alokasi vaksin tetap berkisar 6 ribu dosis per pekan.

Fajar mengatakan Pemkab Kulon Progo akan mendapat alokasi vaksin sekitar 8.000 dosis per pekan. Sebenarnya untuk mempercepat vaksinasi di Kulon Progo membutuhkan vaksin sekitar 12 ribu sampai 14 ribu dosis per minggu.

Dengan penambahan alokasi vaksin di Kulon Progo ini, harapan satgas, vaksinasi harian bisa berkisar 2 ribu sampai 3 ribu sasaran. "Capaian vaksinasi di Kulon Progo berbanding lurus dengan alokasi vaksin dari Dinkes DIY," ujarya.

3. Program vaksinasi di Kulon Progo gunakan Sinovac dan Astrazeneca

Alokasi Vaksin di Kulon Progo Paling Sedikit di Provinsi DIY ilustrasi vaksin AstraZeneca (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Fajar mengatakan ada dua jenis vaksin yang diterima di Kulon Progo, yakni Sinovac dan Astrazeneca. Untuk Sinovac, dari alokasi 100.050 dosis, yang sudah disuntikkan 97.760 dosis, dan tersisa 2.290 dosis. Untuk, vaksin Astrazenaca, dari 46.900 dosis, yang telah disuntikkan 41.180 dosis dan sisa 5.720 dosis. "Sisa dosis ini akan habis dalam dua hingga tiga hari ke depan," katanya.

4. Tenaga vaksinator di Kulon Progo jumlahnya terbatas

Alokasi Vaksin di Kulon Progo Paling Sedikit di Provinsi DIY ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Pelaksana Harian Sekda Kulon Progo Bambang Tri Budi Harsono menjelaskan sejumlah kendala vaksinasi di wilayahnya. Ia menambahkan alokasi vaksin untuk daerahnya memang terendah dibandingkan kabupaten/kota lain di DIY. Pemda DIY memfokuskan vaksinasi di Kota Yogyakarta yang telah mencapai 103 persen, dengan asumsi warga yang divaksin ada yang berasal dari Kulon Progo, Bantul, Gunung Kidul dan Sleman.

Bambang menambahkan kendala lainnya adalah tenaga vaksinator di Kulon Progo sangat terbatas. Jika di kabupaten lain, tenaga vaksinator bisa mencapai 300 sampai 400 orang, di Kulon Progo tidak sampai 50 persenya.

Menurut Bambang, salah satu strategi percepatan vaksinasi di Kulon Progo, yakni pelaksanaan vaksinasi selain 21 puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan, juga melibatkan 13 klinik swasta..

"Capaian vaksinasi di Kulon Progo sangat rendah, yakni 800 sampai 900 sasaran. Hal ini dikarenakan banyak tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 hingga 40 persen. Namun sejak Rabu (4/8), capaian vaksinasi harian lebih dari 2 ribu sasaran," ujarnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya