TPST Piyungan Diprediksi Hanya Mampu Bertahan 1 Tahun ke Depan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Pasokan sampah dari 3 wilayah di DI Yogyakarta yakni Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan mencapai 700 ton per hari. Hal ini berdampak pada semakin menumpuknya sampah.
Jika tidak ada langkah konkret seperti perluasan lahan atau pembukaan lahan baru, maka diprediksi TPST Piyungan hanya mampu menampung sampah hingga 1 tahun ke depan.
Baca Juga: Sampah di Piyungan Overload, Pemda DIY segera Terbitkan Pergub
1. Volume sampah tak sebanding dengan luas lahan
Staf TPST Piyungan Sumarwan mengatakan jika pasokan sampah terus dipaksakan sementara lahan yang ada sangat terbatas maka akan sangat berbahaya. Sehingga langkah konkret dari Pemda DIY saat ini sangat dibutuhkan.
"Kalau tidak ada tindakan konkret, kami memprediksi TPST Piyungan hanya mampu menampung sampah hingga 1 tahun ke depan. Apalagi saat ini sudah dibuka 2 dermaga bongkar di bawah dan atas," ujarnya, Jumat (3/1).
2. Perlu ada pembangunan drainase, dermaga pembongkaran dan talud bronjong
Menurut Sumarwan, saat ini langkah yang mendesak dilakukan sebelum ada perluasan lahan TPST adalah membangun drainase, dermaga pembongkaran, serta talud bronjong.
"Kalau tidak ada pembangunan drainase, dermaga pembongkaran dan talud bronjong maka sangat berat TPST Piyungan tetap difungsikan," ungkapnya.
Menurutnya total keseluruhan luas TPST Piyungan mencapai 10 hektare dan pada tahun 2016 ada perluasan sekitar 1,6 hektare, namun perluasan itu tetap tak mampu menampung volume sampah yang datang setiap hari dari 2 kabupaten dan 1 kota di DIY.
"Memang saat ini sangat dibutuhkan lokasi baru untuk pembuangan sampah dari 3 daerah di DIY tersebut," ujarnya.
3. Kabupaten Bantul paling sedikit memasok sampah ke TPST Piyungan
Lebih lanjut, Sumarman mengatakan dari 700 ton sampah per hari yang dikirim ke TPST Piyungan, 50 persennya berasal dari Kota Yogyakarta, 30 persen dari Kabupaten Sleman dan 20 persen dari Kabupaten Bantul.
"Jadi Bantul yang menjadi lokasi TPST justru memasok sampah paling sedikit. Di sisi lain masyarakat di Bantul yang paling banyak terdampak," ungkapnya.
4. Tumpukan sampah menggunung sampai ke badan jalan
Ketua Paguyuban Pemulung "Mahardiko" TPST Piyungan, Maryono mengatakan kondisi TPST Piyungan sangat memprihatinkan karena luas lahan yang ada tak sebanding dengan volume sampah yang masuk. Tumpukan sampah menggunung dan bertambah tinggi setiap harinya, bahkan sampai meluber ke badan jalan.
"Jadi kalau masih mau membuang sampah di TPST Piyungan mohon diperhatikan seperti perbaikan jalan jangan sampai becek, lampu penerangan juga dipasang karena itu janji pemerintah namun tak dilaksanakan sampai hari ini," ujarnya.
Baca Juga: [VIRAL] Sampah Plastik Terbang hingga ke Rumah Warga