Temuan Wajan Raksasa Hebohkan Warga Jambitan Bantul

Wajan diduga peninggalan zaman Jepang‎

Bantul, IDN Times - ‎Penemuan benda menyerupai wajan berukuran raksasa menghebohkan warga Padukuhan Kretek, Banguntapan. Wajan tersebut ditemukan pertama kali oleh petugas ekskavator yang sedang melakukan penggalian di tanah kas kalurahan. Rencananya lokasi tersebut akan dijadikan lapangan sepak bola.‎

1. Wajan raksasa ditemukan di kedalaman tiga meter‎

Temuan Wajan Raksasa Hebohkan Warga Jambitan BantulTemuan Wajan Raksasa Hebohkan Warga Jambitan Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Petugas pengoperasian ekskavator, Sri Mulyadi mengatakan‎ benda asing mirip tempat penggorengan tersebut ditemukannpada Selasa (31/8/2021) sekitar pukul 15.00 WIB di kedalaman sekitar tiga meter. Karena ukurannya sangat besar dan tidak mungkin diangkat oleh tenaga manusia, maka benda tersebut diangkat menggunakan ekskavator.

"Alhamdulillah benda dapat diangkat sekitar pukul 18.00 WIB," ujarnya.

Baca Juga: Petani Cabai di Bantul Mengeluh Tiap Hari Harga Berganti 

2. Awalnya wajan digunakan untuk penampungan air‎

Temuan Wajan Raksasa Hebohkan Warga Jambitan BantulTemuan Wajan Raksasa Hebohkan Warga Jambitan Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Warga setempat, Utama mengatakan berdasarkan cerita orang tua yang pernah ia dengar, lokasi tersebut pernah dimanfaatkan sebagai tempat penampungan air. Wajan yang ditemukan itu merupakan salah satu tempat yang digunakan. 

"Ya penasaran dengan cerita orang tua bahwa di sekitar sini ada wajan. Saya sendiri penasaran, apa iya ada wajan. Padahal sejak kecil sering mancing di sini," ujarnya.

3. Wajan diduga peninggalan zaman Jepang‎

Temuan Wajan Raksasa Hebohkan Warga Jambitan BantulIlustrasi penjajahan zaman Jepang.Dok Berita Bali

Lurah Jambitan, Zubaidi mengatakan wilayah tersebut sekitar 70 tahun yang lalu difungsikan sebagai irigasi. Karena pembangunan mangkrak, akhirnya masyarakat mengabaikannya saluran irigasi tersebut. Wilayah tersebut akhirnya menjadi perkebunan atau sawah. 

Wajan berdiameter 2,5 meter dengan tinggi satu meter, terbuat dari tembaga dan sudah berkarat. "Rencana mau dibersihkan dan dibuat monumen di lapangan itu. Ya biar ada nilai sejarahnya. Kami perkirakan wajan itu adalah benda peninggalan zaman Jepang," ungkapnya.‎

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya