Petani Cabai di Bantul Mengeluh Tiap Hari Harga Berganti 

Pemerintah diminta turun tangan membantu petani

Bantul, IDN Times - Petani cabai di Bantul mengeluh harga cabai setiap hari berganti. Hal ini dialami oleh petani cabai di Padukuhan Nogosari, Selopamioro.

‎Pairah, salah seorang petani cabai di Selopamioro, Bantul mengatakan perubahan harga cabai terjadi setiap hari. Akibatnya petani tak bisa memprediksi harga petik panenan mereka. 

"Ya hari ini laku Rp13 ribu per kilogram. Namun besuk tidak tahu laku berapa," ungkapnya.

Perempuan berusia 52 tahun ini mengaku kejadian tersebut terjadi selama pandemik COVID-19. "Pokoknya selama COVID-19 ini harga cabai awur-awuran," tambah Pairah. 

 

Baca Juga: Panen Raya, Petani Bawang Merah di Bantul Untung Besar

1. Sebelumnya cabai pernah dihargai Rp20 ribu per kilo

Petani Cabai di Bantul Mengeluh Tiap Hari Harga Berganti Ilustrasi cabai hijau lalap.Pinterest/NPR Pins

Pairah mengaku harga cabai lalap atau cabai hijau hari ini dihargai Rp11 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya petani sempat mengenyam harga sedikit lebih baik.  

"Sekarang harga cabai lalap oleh pedagang hanya laku dibeli Rp11 ribu per kilogramnya. Padahal sebelumnya masih di kisaran Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per kilogramnya," katanya, Selasa (31/8/2021).

2. Petani berharap harga tidak di bawah Rp10 ribu

Petani Cabai di Bantul Mengeluh Tiap Hari Harga Berganti Ilustrasi petani cabai.IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya

Petani cabai lainnya, Jumilah mengatakan hanya pasrah dengan hargai yang saat ini. Ia hanya berharap harga cabai tidak turun di bawah Rp10 ribu per kilo. 

"Kalau di bawah Rp10 ribu perkilogram saya rugi. Biaya operasional tak lagi bisa ditutup. Apalagi dalam satu hari harus membayar 10 orang untuk petik cabai," katanya.

3. Berharap pemerintah turun tangan

Petani Cabai di Bantul Mengeluh Tiap Hari Harga Berganti Ilustrasi cabai rawit (unsplash.com/PhotographyCourse)

Jumilah berharap pemerintah dapat turun tangan membantu petani karena panen cabai sebagai gantungan hidup petani.

"Ya mbok pemerintah menaikkan harga jual cabai karena buruh saat ini juga tidak mendapatkan uang. Kondisinya serba sulit ditambah COVID-19," terangnya.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya