Tata Pedagang Kaki Lima, Pemkab Bantul Luncurkan Inovasi Tapa Bersila

Pemkab bakal menggandeng asosiasi PKL

Intinya Sih...

  • Pemkab Bantul meluncurkan inovasi Tapa Bersila di Pasar Niten
  • Wakil Bupati Joko Purnomo menekankan pentingnya dukungan dari DKUMKPP dan OPD terkait untuk mewujudkan PKL yang lebih sejahtera
  • Inovasi Tapa Bersila bertujuan untuk menata PKL agar tidak kebablasan, memberikan keamanan, kebersihan, dan sesuai dengan tata wilayah perkotaan Bantul

Bantul, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bantul meluncurkan inovasi Penataan Pedagang Kaki Lima Berbasis Wilayah atau disingkat Tapa Bersila di Pasar Niten, Kapanewon Sewon pada Jumat (21/9/2024).
Inovasi ini berasal dari Kabid Sarana Perdagangan, Dinas Koperasi, UMK, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKPP), Bantul, Zona Paramitha.

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengatakan Tapa Bersila perlu mendapatkan dukungan dari DKUMKPP dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Alasannya, kata Joko, tujuan utamanya yakni pedagang kaki lima (PKL) lebih rapi, lebih produktif, lebih berdaya dan PKL akan lebih sejahtera.
"Inovasi Tapa Bersila ini pada akhirnya untuk mewujudkan PKL di Bantul yang lebih sejahtera," kata Joko saat melaunching inovasi tersebut.

 

 

 

 

1. Pemkab akan rangkul PKL

Tata Pedagang Kaki Lima, Pemkab Bantul Luncurkan Inovasi Tapa BersilaWakil Bupati Bantul, Joko Purnomo launching aplikasi Tapa Bersila. (IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Joko PKL di Bantul jumlahnya puluhan ribu dan keberadaannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Oleh karenanya pemerintah harus merangkul para PKL dan diberi ruang untuk mencari penghasilan sesuai dengan aturan yang berlaku. "Pastikan bahwa PKL ketika berjualan tidak melanggar aturan, bisa berjualan dengan nyaman, jualannya laku dan tidak mengganggu aktivitas orang lain yang juga sama-sama mencari nafkah," ucapnya.

Menurut Joko, instansi terkait harus berkomunikasi dengan Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Kabupaten Bantul. OPD harus melakukan pembinaan PKL agar mereka berjualan sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Saya sudah ketemu pengurus APKLI Bantul yang menyatakan sudah siap dan bersedia untuk ditata dengan harapan dapat berjualan dengan nyaman, pembelinya ramai dan tidak melanggar aturan," jelas politisi PDI Perjuangan ini.

2. Inovasi diciptakan untuk penataan PKL

Tata Pedagang Kaki Lima, Pemkab Bantul Luncurkan Inovasi Tapa BersilaIlustrasi pedagang kaki lima di Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, Plt. Kepala DKUMKPP, Bantul, Fenty Yusdawati, mengatakan inovasi Tapa Bersila digagas sebagai upaya menata PKL yang banyak bermunculan di ruas-ruas jalan dengan berbasis wilayah. “Bagaimanapun PKL ini telah memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi Bantul. Namun keberadaan mereka perlu ditata biar tidak kebablasan. Namun penataan tidak harus sama, karena kondisinya yang berbeda-beda,” ucapnya.

Menurutnya penataan bertujuan untuk memberikan keamanan kepada pengguna jalan maupun PKL karena keberadaannya memakan ruas jalan. Kedua, dari sisi kebersihan, penataan ini akan membuat satu kawasan tidak terlihat kumuh karena semrawut.
“Ketiga, penataan ini kita sesuaikan dengan tata wilayah perkotaan Bantul. Diatur waktu dan tempatnya, agar memiliki tempat berdagang yang aman dan rapi sehingga tidak mematikan ekonomi mereka,” jelasnya.

 

Baca Juga: Akhir Pekan Logistik Pilkada 2024 Tiba di Gudang KPU Bantul

3. PKL di sekitar RSUD bakal ditata

Tata Pedagang Kaki Lima, Pemkab Bantul Luncurkan Inovasi Tapa BersilaPlt. Kepala DKUMKPP Bantul, Fenty Yisdawati.(IDN Times/Daruwaskita)

Fenty menambahkan tahap awal inovasi Tapa Bersila, DKUKMPP memprioritaskan penataan PKL yang ada di ruas Jalan Wahidin Sudiro Husodo atau di sekitar wilayah RSUD Panembahan Senopati dan ruas Jalan Ring Road Timur.

Di kawasan RSUD Panembahan, penataan diarahkan agar PKL masuk ke area RSUD. Sedangkan di sepanjang ruas Ring Road Timur Bantul, bekerja sama dengan Bank Bantul. Dinas telah menyediakan tenda-tenda pada lokasi khusus.

“Ada ruang-ruang khusus yang telah disediakan agar tidak berada atau memakan ruas-ruas jalan. Juga diatur waktunya berjualan untuk mencegah mereka tinggal permanen,” ungkapnya.

Baca Juga: Teror Penembakan Terjadi 2 Lokasi di Kabupaten Bantul

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya