Stok di Petani Habis, Harga Cabai di Bantul Semakin Pedas 

Petani tak mau tanam cabai di musim hujan 

Bantul, IDN Times - Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional Bantul tembus Rp74.500 per kilogram. Lonjakan harga ini diikuti cabai merah besar yang mencapai Rp 49.500 per kilogramnya.

Tingginya harga cabai di pasaran disebabkan karena pasokan terbatas serta panen bersamaan dengan musim hujan yang menyebabkan petani tak bisa menanam cabai.

 

1. Saat ini tanaman cabai yang tersisa sudah rusak

Stok di Petani Habis, Harga Cabai di Bantul Semakin Pedas Ilustrasi Pohon Cabai Rawit (Cengek) (IDN Times/Daruwaskita)

Ketua Gapoktan Kalurahan Srigading Joko Suyono membenarkan tingginya harga di pasaran karena petani tak lagi mempunyai stok cabai. 

"Sudah tidak ada lagi petani yang tanam cabai. Jika ada sisa tanaman saat musim kemarau kondisinya sudah rusak," katanya, Senin (11/1/2021).

 

2. Petani tak mau tanam cabai saat hujan

Stok di Petani Habis, Harga Cabai di Bantul Semakin Pedas Rahmad/ANTARA FOTO

Petani cabai di lahan pasir Pantai Samas, Rujito mengatakan saat musim hujan tidak ada petani yang mau menanam cabai karena resiko gagal panen tinggi. Petani lebih memilih menanam tanaman lain.  

"Kalau sekarang gak ada petani yang tanam cabai ganti dengan komoditas lainnya yang lebih kuat diguyur hujan," terangnya.

Baca Juga: PTKM Diberlakukan, Kuota Layanan SIM hingga E-KTP di Bantul Dikurangi

3. Komoditas cabai mudah busuk saat musim hujan

Stok di Petani Habis, Harga Cabai di Bantul Semakin Pedas Ilustrasi cabai merah dan cabai hijau (IDN Times/Saifullah)

Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Seksi Distribusi dan Harga Kebutuhan Pokok, Dinas Perdagangan Bantul Zuhriyatun Nur Handayani. Penyebab utama tingginya harga cabai di pasar disebabkan masalah cuaca yaitu hujan. 

"Cabai itu komoditas yang rentan dan mudah busuk jika musim hujan tiba," katanya.

Baca Juga: Bupati Suharsono Tak Masuk Penerima Vaksin COVID Pertama di Bantul  

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya