Sepi, Pemilik Rumah Makan Seafood Beralih Jadi Nelayan

Selama COVID-19 tidak ada penghasilan 

Bantul, IDN Times - ‎Pemilik rumah makan seafood di Pantai Depok mengeluhkan tidak memiliki penghasilan akibat pandemik COVID-19. Mereka khawatir keadaan ini akan berlangsung lama, karena hingga saat ini belum ada tanda-tanda penurunan jumlah pasien. 

Agar dapur tetap mengepul, sebagian besar pemilik rumah makan seafood beralih profesi menjadi nelayan dengan harapan mendapatkan tangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Baca Juga: Tak Mau Isolasi, Pemudik Ngeyel di Sragen Dimasukkan Rumah Berhantu 

1. Sementara beralih profesi menjadi nelayan

Sepi, Pemilik Rumah Makan Seafood Beralih Jadi NelayanIlustrasi nelayan Pantai Samas mendarat di pantai usai menjaring di laut. IDN Times/Daruwaskita

Salah satu pemilik rumah makan seafood di Pantai Depok, Dardi Nugroho mengaku menjadi nelayan sebenarnya bukan hal baru baginya. Sebelum membuka rumah makan Salsabila, dirinya terbiasa mencari ikan di laut. 

"Hampir sebagian besar pemilik rumah makan seafood di Pantai Depok cikal bakalnya dari nelayan. Namun karena wisatawan bertambah ramai, kemudian mendirikan usaha rumah makan seafood dan tidak lagi melaut," ujarnya, Rabu (22/4).

2. Hampir 80 persen pengusaha rumah makan seafood Pantai Depok diawali menjadi nelayan

Sepi, Pemilik Rumah Makan Seafood Beralih Jadi NelayanIDN Times/Daruwaskita

Dargon panggilan akrab Dardi Nugroho, mengaku telah menjual perahu yang dibelinya puluhan tahun silam dan memilih usaha rumah makan seafood. Namun kondisi ekonomi yang sulit memaksanya menjadi anak buah kapal (ABK).

"Sekarang untuk pembagian hasil tangkapan ikan antara tekong dan ABK sama saja,  dengan perincian penjualan hasil tangkapan dikurangi biaya operasional. Kemudian sisanya dibagi 50 persen untuk juragan perahu dan 50 persen dibagi berdua atau bertiga untuk tekong adan ABKnya," ucapnya.

Menurut Dargon, hasil tangkapan ikan beberapa hari terakhir terbilang bagus. Nelayan berhasil menangkap ikan bawal super yang dihargai di atas Rp200 ribu per kilogram.  Sedangkan ikan bawal kualitas rendah dihargai Rp100 ribu per kilogramnya.

"Ikan tidak dijual ke pasar ikan di Pantai Depok, karena pasar ikan juga sepi pengunjung. Tapi ada pedagang ikan yang datang membeli ikan bawal hasil tangkapan nelayan," ucapnya.

3. Semenjak adanya COVID-19 kunjungan wisatawan ke Pantai Depok turun drastis

Sepi, Pemilik Rumah Makan Seafood Beralih Jadi NelayanRumah makan seadfood di Pantai Depok sepi pengunjung. IDN Times/Daruwaskita

Pemilik rumah makan seafood yang juga beralih menjadi nelayan, adalah Henri. Tidak mempunyai pendapatan memaksanya menjadi nelayan. 

"Sama sekali gak ada pembeli, makanya cari penghasilan menjadi nelayan dahulu," katanya. Ia pun berharap pendemik COVID-19 ini segera berakhir dan wisatawan kembali pulih

Baca Juga: SAR Minta Masyarakat Tak Lakukan Tradisi Padusan di Pantai Parangtris

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya