Sempat Dirawat, Mahasiswa yang Pulang dari Tiongkok Negatif Corona
Ruang isolasi RSUD Panembahan Senopati Bantul. IDN Times/Daruwaskita
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Setelah sempat menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Panembahan Senopati Bantul, HS (20), mahasiswa yang baru saja pulang dari Tiongkok, dinyatakan negatif virus corona dan diperbolehkan pulang ke rumah. Meski begitu, HS masih dalam pemantauan petugas medis.
Baca Juga: Disnakertrans Bantul Catat Seorang TKI Asal Bantul Bekerja di Tiongkok
1. HS dipulangkan oleh pemerintah Tiongkok
Kepala Sub Bagian, Hukum, Pemasaran dan Kemitraan RSUD Panembahan Senopati Bantul, Siti Rahayuningsih (nomor 2 dari kanan). IDN Times/DaruwaskitaKepala Sub Bagian, Hukum, Pemasaran dan Kemitraan RSUD Panembahan SenopatiBantul, Siti Rahayuningsih menjelaskan kronologi HS dirawat di ruang isolasi RSUD Panembahan Senopati.
HS yang merupakan mahasiswi penerima beasiswa yang belajar di Yangzhou Polytechnic Institute Kota Yangzhou, Provinsi Jiangsu, Tiongkok. Ia sudah menempuh studi selama 1,5 tahun. Karena adanya pandemi virus corona HS pun dipulangkan oleh pemerintah Tiongkok dengan perjalanan darat menggunakan kereta api pada tanggal 1 Februari dan sampai di Thailand pada tanggal 2 Februari pada pukul 05.12 waktu Thailand.
"Kemudian HS terbang ke Jakarta dan tiba di Bandara Soekarno Hatta pada tanggal 2 Februari dan sampai di Soekarno Hatta pada tanggal 2 Februari sekitar pukul 18.00 WIB. Sempat menginap di bandara Soekarno Hatta semalam," katanya, Kamis (6/1).
"Pada tanggal 3 Februari, HS melanjutkan penerbangan menuju Yogyakarta," tambahnya.
2. Sebelum dipulangkan ke Indonesia, HS dinyatakan sehat
Thermal Scanner ditempatkan di pintu kedatangan Internasional bandara SMB II (IDN Times/Rangga Erfizal)Selama di asrama mahasiswa, HS dikarantina dan tidak boleh keluar asrama tanpa izin agar tak ada penghuni asrama yang terpapar virus Corona. Sebelum dipulangkan ke Indonesia, HS sudah menjalani pemeriksaan lengkap dan dinyatakan aman sehingga diperbolehkan pulang ke Indonesia.
"Sampa bandara di Indonesia dilakukan pemeriksaan ulang dan dinyatakan aman," ucap Siti.
3. Tanggal 4 Februari 2020, HS dirujuk ke RSUD Panembahan Senopati Bantul
Ilustrasi ruang perawatan IGD. IDN Times/DaruwaskitaPada tanggal 4 Februari 2020, HS mengeluh demam dan nyeri tenggorokan, batuk, pilek dan kemudian lapor ke Puskesmas.
"Karena HS punya riwayat pernah ke Tiongkok maka langsung dirujuk ke RSUD Panembangan Senopati untuk pemeriksaan lebih lanjut. HS di RSUD Panembahan Senopati ditempatkan di ruang Isolasi Instalasi Gawat Darurat (IGD)," terang Siti.
Dari hasil pemeriksaan maupun rontgen paru, HS dinyatakan normal. Di ruang Isolasi IGD, pasien dilakukan pemeriksaan medis dan penunjang berupa foto X-ray Thorax (Mobile X Ray) untuk penegakan diagnosis, pasien dilakukan evaluasi dan observasi.
Hasil pemeriksaan ulang pada tanggal 6 Februari 2020, HS diketahui dalam kondisi baik, tidak ada keluhan, pemeriksaan fisik normal, suhu tubuh dalam batas normal, hasil foto Thorax ulang paru dalam batas normal, hasil laboratorium juga dalam batas normal.
"Dari hasil pemeriksaan ulang tersebut maka pasien diperbolehkan pulang namun HS didiagnosa Orang Dalam Pemantauan (ODP)," ucapnya.
4. HS dinyatakan sehat namun tetap dipantau
Dokter spesialis paru RSUD Panembahan Senopati Bantui, dr. Yuni Iswati Raharjani, Sp.P (nomor 3 dari kanan). IDN Times/DaruwaskitaDr Yuni Iswati Raharjani mengatakan HS yang dinyatakan ODP sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Namun, jika berkomunikasi dengan orang lain, HS diharuskan menggunakan masker.
"ODP berlaku ini berlaku selama 2 pekan semenjak HS tiba di Indonesia dan harus beristirahat di rumah dan dalam pengawasan petugas medis," ungkapnya.
Baca Juga: RSUD Bantul Siapkan Ruang Isolasi untuk Antisipasi Virus Corona Baru
