Rumah Sakit dan Selter di Bantul Siaga Hadapi Lonjakan COVID-19  

Capaian vaksinasi booster di Bantul baru capai 19,7 persen

Bantul, IDN Times - ‎Dinas Kesehatan Bantul menyebut hingga saat ini belum terlihat adanya loncakan kasus baru konfirmasi COVID-19 pasca libur Lebaran. Kepala Dinkes Bantul menyebut kemungkinan kenaikan kasus akan terjadi dua minggu ke depan. 

"Sampai hari ini belum ada terlihat lonjakan kasus baru konfirmasi COVID-19. Nanti dua pekan lagi akan terlihat jika ada lonjakan kasus baru COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja, Rabu (11/5/2022).

1. Rumah sakit rujukan hingga selter kabupaten mulai siaga

Rumah Sakit dan Selter di Bantul Siaga Hadapi Lonjakan COVID-19  Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja (kiri).(IDN Times/Daruwaskita)

Pria yang akrab disapa Gus Bud ini mengatakan data terakhir pasien aktif COVID-19 per tanggal 10 Mei 2022 terdapat 4 kasus. Sebanyak dua pasien di antaranya harus menjalani perawatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

"Kasus terus melandai namun kita tidak akan lengah karena COVID-19 masih menjadi pandemi bukan endemi," ucapnya.

Seluruh rumah sakit rujukan COVID-19 di Bantul saat ini bersiaga untuk menerima pasien COVID-19 pasca libur Lebaran. Isoter milik kabupaten telah disiapkan jika sewaktu-waktu akan digunakan. 

"RSUD Panembahan Senopati juga menambah tempat tidur untuk pasien COVID-19 jika ada lonjakan kasus. Termasuk ICU juga siap semuanya," ungkapnya.

Baca Juga: TPA Piyungan Diblokir, 15 Ton Sampah  Menumpuk di TPSS Parangtritis

2. Capaian vaksinasi booster di Bantul baru mencapai 19,7 persen dari sasaran

Rumah Sakit dan Selter di Bantul Siaga Hadapi Lonjakan COVID-19  Vaksinasi booster di sentra vaksinasi COVID-19 di halaman Dinas Kesehatan Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Bantul, dr. Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan pihaknya terus menggencarkan vaksinasi dosis pertama, kedua dan ketiga atau booster. Khusus capaian vaksinasi booster di Bantul hingga saat masih di bawah 20 persen sehingga perlu digenjot.

"Target nasional 30 sampai50 persen, saat ini Bantul baru mencapai 19,7 persen untuk vaksinasi booster dari sasaran sebanyak 752.225 orang," ungkapnya.

3. Faktor yang menyebabkan capaian vaksinasi booster di Bantul masih rendah‎

Rumah Sakit dan Selter di Bantul Siaga Hadapi Lonjakan COVID-19  Seorang mahasiswa sedang melakukan scan barcode untuk masuk kuliah. Dok/istimewa

Sejumlah faktor menjadi penyebab rendahnya antusiasme warga untuk mendapatkan booster di antaranya adalah anggapan setelah mendapatkan vaksin dosis pertama dan ke dua sudah dianggap lengkap sehingga tidak perlu booster. Di sisi lain tidak ada instrumen dari pemerintah agar masyarakat harus melaksanakan vaksin booster.

"Dulu vaksin dosis pertama dan ke dua sebagai syarat untuk mendapatkan pelayanan di pemerintah sampai masuk mal, bioskop hingga objek wisata harus dilengkapi surat vaksin dosis pertama dan ke dua. Namun untuk vaksin booster kan tidak digunakan untuk syarat," ucapnya.

"Pemerintah yang mengatakan syarat mudik harus booster memang ada dampaknya namun tak signifikan mendongkrak masyarakat ikut booster. Yang ikut hanya warga yang akan mudik saja," tambahnya lagi.‎

Baca Juga: [FOTO] TPA Piyungan Dibendung, Sampah di Jogja Menggunung

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya