Bangunan Rawan, Siswa SD di Bantul Belajar di Tempat Parkir

Dua ruangan kelas rawan runtuh

Bantul, IDN Times - ‎Puluhan siswa di SDN 3 Bantul terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di tempat parkir sejak akhir bulan Oktober 2022 yang lalu. Hal ini disebabkan adanya dua ruangan kelas yakni Kelas 1A dan 1B yang mengalami kerusakan dan membahayakan siswa jika KBM digelar di dalam kelas.

1. Kuda-kuda hingga kerangka atap rusak

Bangunan Rawan, Siswa SD di Bantul Belajar di Tempat ParkirRuangan kelas disangga besi agar tidak runtuh. (IDN Times/Daruwaskita)

Kepala SDN 3 Bantul, Sumaryatun, mengatakan kerusakan yang ada di dua kelas tersebut yakni usuk mulai rapuh, kuda-kuda yang hampir lepas, dan kerangka atap yang juga rusak.

"Langit-langit bangunan sudah tampak melengkung dan harus disangga dua tiang besi agar tidak ambruk. Dari dua kelas itu ada 52 siswa," katanya, Jumat (11/11/2022).

Baca Juga: 1 Siswa SD Korban Atap Runtuh di Gunungkidul Meninggal Dunia

2. Pengajuan perbaikan belum direspons

Bangunan Rawan, Siswa SD di Bantul Belajar di Tempat ParkirPuluhan siswa SDN 3 Bantul terpaksa belajar di tempat parkir. (IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Sumaryatun, karena kondisi ruangan tidak aman untuk KBM, maka proses KBM dipindahkan sementara ke tempat parkir yang disekat menjadi dua ruangan.

"Ya terpaksa kita gunakan tempat parkir karena tidak punya ruangan kelas lainnya. Yang jelas tidak nyaman untuk proses KBM," katanya. 

Sumaryatun menjelaskan usia bangunan dan beberapa ruang di SDN 3 Bantul terbilang tak muda lagi. Usai 20 tahun digunakan untuk KBM. Pihaknya pada tahun 2019 mengajukan untuk perbaikan namun demikian belum ada respons dari pemerintah daerah maupun pusat.

"Awal pekan kemarin, Komisi D DPRD Bantul dan Disdikpora sudah meninjaunya. Semoga segera ada perbaikan," harapnya.

3. Sejumlah bangunan sekolah di Bantul perlu segera dilakukan perbaikan‎

Bangunan Rawan, Siswa SD di Bantul Belajar di Tempat ParkirKepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko. IDN Times/Daruwaskita

Sementara, Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko, mengatakan sudah mengetahui kondisi dua kelas di SDN 3 Bantul yang tidak lagi laik digunakan untuk KBM. Pihaknya juga sudah meminta kepada kepala sekolah untuk mengosongkan ruangan kelas dan tidak digunakan untuk KBM.

"Ya semoga tahun depan perbaikan bisa direalisasikan dengan APBD 2023 dan sudah mendapatkan lampu hijau dari DPRD Bantul," katanya.

Lebih jauh Isdarmoko mengatakan bangunan sekolah yang rusak tidak hanya terjadi di SDN 3 Bantul, tetapi juga terjadi di SD lainnya, seperti SDN Sawit di Panggungharjo, Sewon.

"Kalau kerusakan di SDN Sawit masih bisa digunakan untuk KBM namun juga menjadi prioritas untuk diperbaiki," ungkapnya.

4. DPRD Bantul minta Disdikpora melakukan inventarisasi sekolah yang rusak‎

Bangunan Rawan, Siswa SD di Bantul Belajar di Tempat ParkirKetua Komisi D DPRD Bantul, Suratman. (IDN Times/Daruwaskita)

Sementara itu Ketua Komisi D, DPRD Bantul, Suratman, mengatakan pihaknya meminta kepada Disdikpora Bantul untuk melakukan inventarisasi sekolah-sekolah yang perlu dilakukan perbaikan agar kejadian atap ambruk di salah satu SD di Gunungkidul tidak terjadi di Bantul.

"Komisi D punya komitmen untuk mencerdaskan generasi bangsa tentunya menjadi prioritas yakni dengan menganggarkan biaya untuk perbaikan sekolah," kata politisi PDI Perjuangan ini.‎

Baca Juga: Atap SD Gunungkidul Runtuh Disdikpora DIY Minta Peninjauan Bangunan   

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya