Puluhan Burung Kuntul Ditemukan Mati di Hutan Mangrove, Apa Sebabnya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Puluhan burung kuntul ditemukan dalam keadaan mati di kawasan Hutan Mangrove, Padukuhan Baros, Kalurahan Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Kejadian ini sudah berlangsung selama sepekan terakhir.
Seksi Konservasi Karang Taruna Unit Keluarga Pemuda-Pemudi Baros (KP2B) Kalurahan Tirtohargo, Wawan Widia Ardi Susanto mengatakan kematian burung kuntul tersebut merupakan kejadian pertama kalinya karena sebelumnya tidak pernah ditemukan burung kuntul mati.
"Dalam sepekan terakhir ini memang ada puluhan ekor burung kuntul mati. Peristiwa ini yang pertama dalam sejarah kawasan hutan mangrove di Baros," katanya pada Selasa (23/2/2021).
Baca Juga: Waspada, Cuaca Ekstrem di DIY Diprediksi Terjadi hingga 26 Februari
1. Mayoritas burung kuntul yang mati masih usia muda
Menurutnya mayoritas burung kuntul yang mati masih berusia muda. Sebelum ditemukan mati burung kuntul terbang dan mendadak jatuh dan beberapa saat kemudian ditemukan dalam kondisi mati.
"Mungkin setelah jatuh tidak bisa mendapatkan asupan makan kemudian ditemukan mati. Itu yang terjadi dalam satu minggu terakhir ini," ujarnya.
Terkait dengan penyebab Wawan tidak mau berspekulasi. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari BKSDA DIY.
"Beberapa burung yang jatuh ke tanah usai terbang coba diselamatkan dengan mengambil burung kuntul yang tidak bisa berjalan atau lemah untuk dibawa ke tempat konservasi," ujarnya.
2. Penyebab kematian karena faktor alam
Sementara, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Joko Waluyo mengatakan tiupan angin kencang yang terjadi sepekan terakhir menjadi penyebab kematian burung yang masuk famili Ardeidae ini.
"Karena faktor cuaca ekstrem dan tiupan angin kencang. Apalagi yang mati adalah kuntul muda. Mereka mati setelah gagal menembus tiupan angin," katanya pada Rabu (24/2/2021).
3. Faktor cuaca dan nutrisi diduga sebagai penyebab kematian burung kuntul
Tak hanya faktor cuaca, Joko memperkirakan nutrisi juga bisa jadi penyebab kematian kuntul muda. Akan tetapi, untuk membuktikan faktor nutrisi butuh waktu lama. Sebab, belum tentu mereka mati setelah memakan ikan dan katak kecil yang terkena pestisida.
"Kemarin sore saya sudah ke lokasi. Dan juga berkoordinasi dengan BKSDA DIY yang menyimpulkan sementara kematian karena faktor cuaca," lanjut Joko.
"BKSDA juga sudah mengambil sampel burung kuntul yang mati untuk diteliti di Balai Besar Veteriner Wates namun hasilnya belum keluar," tambahnya lagi.
Sebagaimana diketahui kawasan hutan mangrove mulai digarap tahun 2000. Tetapi hutan mangrove jadi primadona tahun 2003.
Secara keseluruhan, luasan hutan mangrove di Baros mencapai 5 hektare. Dengan beragam jenis mangrove dan juga tanaman lainnya. Hutan mangrove di kawasan Baros tidak sekadar menjaga ekosistem, namun juga menjadi habitat sejumlah spesies burung.
Baca Juga: 64 Hektare Sawah di Bantul Kebanjiran, Petani Keluhkan Banjir Tahunan