Polisi Bongkar Makam Bayi Misterius di Canden Bantul
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Petugas gabungan dari Dokpol Polda DIY, Inafis Polres Bantul, Polsek Jetis membongkar makam bayi di pemakaman Padukuhan Ngasem, Kalurahan Canden, Kapanewon Jetis, Bantul pada Selasa (15/2/2022).
Makam bayi terpaksa dibongkar karena tidak diketahui siapa ahli warisnya serta adanya kecurigaan dari warga yang tidak mengetahui siapa memakamkannya.
Sebelum membongkar makam, Polisi pada Minggu (13/2/2022) mengamankan seorang laki-laki dan perempuan yang diduga sebagai orangtua bayi.
1. Warga saat nyekar curiga ada makam baru
Lurah Canden, Bejo WTP mengatakan pembongkaran oleh tim gabungan dari polisi, berawal dari sebuah makam baru di pemakaman Padukuhan Ngasem. Di batu nisan tertulis Arsila Bin Andreas meninggal 12 Januari 2022.
"Jadi saat ada warga yang nyekar di makam tersebut curiga melihat ada makam baru," katanya di sela-sela proses pembongkaran makam.
Baca Juga: Hati-hati, Jalur Wisata di Bantul Ini Sering Memakan Korban
2. Warga amankan 2 orang yang diduga orangtua bayi
Warga yang menaruh kecurigaan memantau di makam untuk menunggu seseorang datang mendoakan. "Benar saja pada Minggu (13/2/2022) datang seorang laki-laki dan perempuan nyekar di makam yang baru tersebut. Kemudian warga menanyai keduanya, selanjutnya menyerahkan ke Polsek Jetis," ungkap Bejo.
Pensiunan Polri ini memaparkan dua orang yang diamankan diduga orangtua bayi yang dimakamkan.
"Untuk yang laki-laki warga Bantul, sedangkan yang perempuan warga Sleman. Apakah mereka suami istri, saya kurang tahu, namun kelihatannya bukan suami istri," terangnya.
3. Polisi akan lakukan autopsi
Kapolsek Jetis, AKP Hatta Azharuddin Amrullah mengatakan pihaknya sudah memeriksa dua orang yang diduga orangtua bayi. Menurutnya untuk mendalami kasus tersebut, pihaknya membongkar makam dan melakukan autopsi jenazah bayi.
"Hasil pemeriksaan sementara, bayi dikubur sejak satu bulan yang lalu dan diduga dilahirkan dalam usia lima bulan. Saat dibongkar, kondisi bayi hanya tinggal tulang belulang saja. Ya karena bayi masih berusia lima bulan," ujarnya.
Lebih lanjut Kapolsek mengaku belum bisa memastikan penyebab bayi meninggal dunia, lantaran harus menunggu proses autopsi.
"Ya kita masih berupaya mengetahui kebenarannya. Apakah meninggal karena digugurkan atau lahir normal namun kemudian meninggal. Untuk memastikan hal tersebut maka dilakukan pembongkaran makam dan autopsi," pungkas Kapolsek.