PMK Merebak, Pedagang Ternak di Bantul Pilih Beli Sapi Lokalan

Kelompok peternak sapi siapkan kandang untuk karantina

Bantul, IDN Times - ‎Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah masuk ke wilayah Kabupaten Kulon Progo. Oleh karena itu, pedagang ternak khususnya sapi di Kabupaten Bantul mulai lebih selektif dalam pembelian sapi terutama dari luar daerah.

Baca Juga: Suspek Bertambah, Sultan Minta Ternak Kena PMK Tak Dikonsumsi

1. Masih ada tawaran sapi dari Madura yang akan dijual ke wilayah Bantul‎

PMK Merebak, Pedagang Ternak di Bantul Pilih Beli Sapi Lokalan‎Salah satu pedagang ternak sapi di Kapanewon Sanden, Warsito. (IDN Times/Daruwaskita)

‎Salah satu pedagang ternak sapi, Warsito mengatakan dirinya sempat membeli ternak dari wilayah Jawa Timur sebelum Hari Raya Lebaran. Namun, setelah merebaknya PMK, ia mengaku tak lagi membeli ternak sapi dari Jawa Timur, termasuk juga wilayah Jawa Tengah yang saat ini juga sudah mulai terpapar wabah PMK.

"Tapi beberapa waktu lalu, saya ditawari sapi dari Madura yang juga daerah atau zona hitam PMK. Saya menolaknya karena yang menawarkan tidak menyertakan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asal sapi," katanya, Kamis (19/5/2022).

2. Pilih membeli ternak lokal Bantul atau dari Gunungkidul

PMK Merebak, Pedagang Ternak di Bantul Pilih Beli Sapi LokalanTernak sapi milik salah satu pedagang sapi di Kalurahan Murtigading, Kapanewon Sanden, Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Dalam kondisi merebaknya PMK, Warsito mengaku sangat berhati-hati dalam membeli ternak sehingga lebih memilih membeli ternak dari lokalan Bantul dan Kabupaten Gunungkidul. Ternak dari Gunungkidul pun hanya dari daerah tertentu yang bebas antraks.

"Kebanyakan dari Bantul saja sapi yang saya beli. Biasanya saya beli sapi di Pasar Hewan Imogiri," ungkapnya.

Setiap sapi yang baru dibeli saat sampai di kandang penampungan, sapi dilakukan sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan di beberapa bagian tubuh, dilanjutkan dengan pemberian vaksin dan ditempatkan pada kandang isolasi, terpisah dengan ternak sapi yang telah ada sebelumnya.

"Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut sapi juga kita sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan," ucapnya.

Baca Juga: PMK Merebak, Masyarakat Tak Perlu Takut Santap Sate Klatak

3. Bingung memenuhi kebutuhan sapi kurban ketika zona hitam PMK semakin meluas‎

PMK Merebak, Pedagang Ternak di Bantul Pilih Beli Sapi LokalanIlustrasi sapi. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Dalam kandang penampungan kata warga Kapanewon Sanden ini, minimal terdapat 40 ekor sapi baik sapi untuk dipelihara lagi maupun sapi pejantan yang nantinya akan dipotong.

"Dengan maraknya wabah PMK ini, kita nantinya juga bingung untuk memenuhi kebutuhan ternak sapi untuk disembelih saat Idul Adha karena permintaan melonjak drastis dan tidak mungkin mengandalkan sapi lokal Bantul," ucapnya.

"Kalau hanya mengandalkan sapi pejantan dari Bantul, bisa-bisa populasi sapi pejantan turun drastis karena pedagang sapi di Bantul jumlah banyak. Belum lagi pedagang sapi dadakan," ucapnya.

4. Kelompok peternak sapi siapkan kandang khusus untuk karantina

PMK Merebak, Pedagang Ternak di Bantul Pilih Beli Sapi LokalanUsaha penggemukan sapi pejantan di Padukan Babakan, Kalurahan Poncosari, Kapanewo Srandakan, Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Sementara, Ketua Kelompok Ternak Pandan Mulyo di Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Bantul, Jumadi, mengatakan sampai saat ini ternak sapi di kandang kelompok masih aman dari paparan PMK.

"Sejauh ini masih aman. Tapi kita juga harus waspada karena ternak di Kapanewon Galur Kulon Progo yang jaraknya sangat dekat sudah terpapar PMK," ucapnya.

Selain menjaga kebersihan kandang dan pakan, pihaknya juga menyiapkan kandang khusus untuk karantina ternak sapi yang baru saja dibeli untuk dilakukan penggemukan.

"Kita punya 10 kandang yang bisa digunakan untuk karantina sapi yang baru saja dibeli," ujarnya.

Karantina sapi yang baru dibeli akan berlangsung selama satu hingga dua pekan. Jika dalam tenggat waktu tersebut sapi dalam kondisi sehat dan tidak ada tanda-tanda mengarah ke PMK, maka sapi akan dipindahkan ke kandang lainnya menjadi satu dengan ternak sapi yang telah ada sebelumnya.

"Kita juga ada pemeriksaan rutin dari petugas Puskeswan Srandakan sehingga ketika ada sapi yang muncul gejala mengarah ke PMK segera diketahui," ucapnya.‎

Baca Juga: Peternak Wajib Tahu, Ini Ciri-Ciri Ternak yang Terpapar PMK

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya