PMK Merebak, Masyarakat Tak Perlu Takut Santap Sate Klatak

Ternak dari zona hitam PMK dilarang masuk Bantul

Bantul, IDN Times - ‎Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul menyatakan masyarakat tidak perlu takut menyantap kuliner sate klatak meski penyakit mulut dan kuku (PMK) tengah merebak di berbagai daerah termasuk Yogyakarta. Pihaknya memastikan domba yang disembelih bebas PMK.

Baca Juga: 2 Ternak di Galur Kulon Progo Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku

1. Domba yang masuk wilayah Bantul wajib menyertakan SKKH dari daerah asal ternak‎

PMK Merebak, Masyarakat Tak Perlu Takut Santap Sate KlatakKepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bantul, Joko Waluyo (baju putih).(IDN Times/Daruwaskita)

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo, memastikan domba yang didatangkan dari luar wilayah Bantul harus mengantongi surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari daerah asal.

"Kalau ada ternak domba yang didatangkan dari daerah luar Bantul tanpa SSKKH maka dipastikan akan ditolak sehingga domba yang dipotong dipastikan bebas PMK," ujarnya disela-sela pemeriksaan kesehatan sapi di salah satu pedagang sapi di Kalurahan Murtigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Rabu (18/5/2022).

2. Setiap hari 500 ekor domba dipotong untuk menu kuliner

PMK Merebak, Masyarakat Tak Perlu Takut Santap Sate Klatakilustrasi sate klatak (instagram.com/sateklatakmakadi)

Menurut Joko, domba yang digunakan untuk kebutuhan kuliner sate klatak memang sebagian besar didatangkan dari luar daerah.

"Setiap hari domba yang dipotong untuk diolah menjadi menu kuliner sate klatak hingga tongseng mencapai 500 ekor dan sebagian besar didatangkan dari luar daerah," tuturnya.

Domba yang terpapar PMK, kata dia, dagingnya masih layak dikonsumsi dengan syarat dimasak secara matang. Sedangkan bagian jeroan dan kepala lebih baik dibuang dan tidak dikonsumsi.

"Sejauh ini hewan yang terpapar PMK dagingnya masih layak dikonsumsi dan tidak akan menular kepada manusia," ucapnya.

3. Larang ternak masuk Bantul dari zona hitam PMK‎

PMK Merebak, Masyarakat Tak Perlu Takut Santap Sate KlatakTernak sapi milik salah satu pedagang sapi di Kalurahan Murtigading, Kapanewon Sanden, Bantul.(IDN Times/Daruwaskita)

Pihaknya, lanjut Joko, juga memastikan melarang ternak yang berasal dari daerah zona hitam PMK masuk ke wilayah Bantul. DKKP Bantul juga tidak akan mengeluarkan SKKH bagi ternak yang akan dijual ke luar daerah jika terpapar PMK.

"Kita sangat berhati-hati sekali, karena Bantul posisinya terjepit. Di Gunungkidul ada antraks dan di Kulon Progo di Kapanewon Galur yang sangat dekat dengan Bantul ada kasus PMK," ucapnya.

Dengan begitu, ia berharap para peternak ini tidak tertipu dengan ulah pedagang yang nakal. Modusnya ternak tampak sehat tetapi dijual murah.

"Kita juga bekerja sama dengan Polres Bantul untuk memperketat lalu-lintas ternak yang masuk ke Bantul. Jika tidak dilengkapi dengan SKKH pasti akan kita tolak. Namun jika ada ternak yang dibawa ke Bantul terbukti positif PMK maka nantinya ranah kepolisian yang akan memprosesnya," terangnya.‎

Baca Juga: Suspek Bertambah, Sultan Minta Ternak Kena PMK Tak Dikonsumsi

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya