Pasar Seni Gabusan Direvitalisasi, Tulisan PSG Dibongkar

Perencanaan PSG dianggap tidak matang dan pemborosan

Bantul, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bantul mencoba menghidupkan kembali Pasar Seni Gabusan (PSG) yang saat ini mati suri. PSG mulai direvitalisasi dan ditata ulang.

Tulisan PSG di bagian muka yang biasa dijadikan sebagai spot swafoto pun dibongkar. Rencananya, tulisan itu akan digeser ke bagian belakang dengan tujuan untuk membuka akses lebih luas bagi bus pariwisata yang mampir ke PSG. Toilet yang saat ini kondisi tak terurus juga akan diperbaiki agar wisatawan yang datang semakin nyaman.

1. Pemkab akan menambah sederet fasilitas bagi wisatawan

Pasar Seni Gabusan Direvitalisasi, Tulisan PSG DibongkarIDN Times/Daruwaskita

Kasi Sarpras Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan Pemkab Bantul, Zona Paramitha mengatakan sejumlah bangunan yang ada di komplek PSG akan direvitalisasi, mulai dari toilet, masjid hingga fasilitas tambahan yang akan membuat wisatawan semakin nyaman ketika berkunjung.

"Pengelola PSG tidak hanya menawarkan paket wisata konvensional namun juga ada wisata baru yang sifatnya edukatif," katanya, Jumat (4/10).

PSG masih akan tetap dipertahankan sebagai sentra penjualan kerajinan tangan khas Bantul. Namun, akan ditambahkan tawaran lain seperti penjualan oleh-oleh khas Kabupaten Bantul hingga wisata edukatif sehingga wisatawan yang datang tidak hanya sekadar berhenti dan istirahat namun juga bisa membeli oleh-oleh.

"Tetap ada geliat ekonomi di PSG, tidak hanya sekedar tempat transit untuk istirahat," ungkapnya.

Baca Juga: Tourist Information Center Bantul Senilai Rp1,7 Miliar Diresmikan

2. Wisatawan bisa belajar membatik atau membuat kerajinan wayang kulit‎

Pasar Seni Gabusan Direvitalisasi, Tulisan PSG DibongkarIDN Times / Larasati Rey

Untuk wahana wisata edukatif, rencananya pengelola akan menampilkan proses pembuatan wayang kulit, pembuatan gerabah hingga membatik yang bisa disaksikan langsung oleh wisatawan. Ada juga embung kecil yang nantinya bisa digunakan sebagai lokasi outbond.‎

‎"Wisatawan juga bisa berlatih untuk membatik dan juga membuat gerabah yang tentunya akan semakin menarik minat wisatawan," ungkapnya.

3. Revitalisasi PSG hanya menghambur-hamburkan uang rakyat‎

Pasar Seni Gabusan Direvitalisasi, Tulisan PSG DibongkarIDN Times/Daruwaskita

Sementara itu, anggota Fraksi PKB DPRD Bantul Agus Salim mengatakan revitalisasi PSG dengan merobohkan ikon PSG di bagian depan menjadi tanda bahwa perencanaan tidak matang. Sebab, ikon tersebut dibangun saat pemerintahan Bupati Suharsono.

"Niatnya memang ingin memajukan PSG namun tidak dengan perencanaan yang matang dan hanya hambur-hamburkan uang rakyat," ucapnya.

Agus menambahkan, keinginan agar bus pariwisata berhenti di PSG juga bukan sesuatu yang mudah. Wacana itu ada sejak Pemkab Bantul dipimpin oleh Bupati Sri Surya Widati namun selalu gagal. Sebab, setiap bus pariwisata punya agenda sendiri dan punya jaringan tersendiri ketika mampir ke tempat oleh-oleh.

"Membangun jaringan itu tak semudah yang kita bayangkan karena ada hubungan sifatnya simbiosis mutualisme antara tour leader dengan pihak pemilik atau pengusaha penjualan oleh-oleh," ungkapnya Bendahara DPC PKB Bantul ini.‎

Baca Juga: 3 Kali Gagal Lelang, Proyek Padat Karya Pemkab Bantul Terancam Gagal

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya