MUI Bantul: Dai di Bantul Tak Pernah Kerja Sama dengan ACT

Ketua MUI baru mengetahui program Aksi Cepat Tanggap (ACT)

Bantul, IDN Times - ‎Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bantul, H. Saebani menegaskan selama ini lembaga yang dipimpinnya tidak pernah bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) untuk membantu para dai yang terdampak COVID-19.

"Sama sekali MUI belum pernah bekerja sama dengan ACT, baik ACT pusat maupun ACT di Bantul apalagi dalam program membantu para dai yang terdampak COVID-19 khususnya di Bantul," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (7/7/2022).

1. Baru mengetahui kerja sama MUI dan ACT

MUI Bantul: Dai di Bantul Tak Pernah Kerja Sama dengan ACTGerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia (mui.or.id)

Saebani mengaku baru mengetahui bahwa MUI bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan program Gerakan Nasional Sejahtera Dai Indonesia. "Saya baru tahu, karema di Bantul tidak pernah ada penandatanganan perjanjian antar MUI Bantul dengan ACT baik ACT pusat maupun perwakilan di daerah," tegasnya.

Menurutnya, ACT bukan lembaga amil zakat ataupun lembaga keagamaan, namun merupakan lembaga atau yayasan kemanusiaan lintas agama yang berada di bawah Kementerian Sosial.

"Kalau Baznas jelas itu lembaganya di bawah Kementerian Agama dan resmi milik pemerintah. ACT itu yayasan kemanusiaan bukan lembaga keagamaan apalagi seperti Baznas," tuturnya.

2. Bantu sejahterakan para dai

MUI Bantul: Dai di Bantul Tak Pernah Kerja Sama dengan ACTPaket bantuan ACT selama Ramadan 1443 Hijriah (dok. ACT)

Dilansir dari mui.or.id, MUI bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan Gerakan Nasional Sejahterakan Dai Indonesia, Rabu (15/9/2021). Program ini membantu para dai terdampak pandemi Covid-19.

Saat itu, President ACT, Ahyudin juga mengatakan akan memberikan makanan pokok untuk para dai berupa beras dan sembako yang lainnya. Tujuannya para dai agar tidak berhenti dalam berdakwah. 

Baca Juga: Resmi Dibuka, Pendaftaran Lurah 2022 di Bantul Sepi Pendaftar

Baca Juga: 5 Aktivitas Seru di Pantai Cemara Sewu Bantul, Mau Mencoba? 

3. Selama 5 tahun, dana yang terkumpul hampir Rp3 triliun

MUI Bantul: Dai di Bantul Tak Pernah Kerja Sama dengan ACTMantan Ketua Dewan Pembina Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin. (ANTARA/HO-ACT)

ACT saat ini tengah menjadi sorotan masyarakat. Ahyudin, pendiri lembaga filantropi ini diduga mendapatkan gaji dan fasilitas yang fantastis. Meski begitu, dia menganggap bahwa gaji dan fasilitas fantastis ini merupakan hal yang wajar.

Sebab, dalam 5 tahun terakhir, yaitu sejak 2017 sampai 2021, total donasi yang masuk dan ACT mencapai hampir Rp3 triliun. Dana itu digalang ACT dari dominan donor nasional maupun donor internasional.

Baca Juga: Jokowi Beli Sapi Kurban dengan Bobot 1,055 Ton dari Peternak Bantul

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya