Kendala Mereka yang Beralih ke TV Digital: Sinyal Lemah, Siaran Hilang

Ini testimoni dari warga Sanden, Bantul, serta Gunungkidul

Bantul, IDN Times - ‎Warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai ramai-ramai membeli set top box (STB) untuk mengantisipasi perpindahan siaran televisi analog ke digital. Namun, tak semua warga yang membeli STB mampu menangkap puluhan channel siaran digital. Bahkan, di beberapa lokasi jumlah siaran digital tak beda jauh dengan siaran analog yang jumlah kanalnya hanya belasan.

1. Tak bisa lihat siaran ketika sinyal lemah

Kendala Mereka yang Beralih ke TV Digital: Sinyal Lemah, Siaran HilangIlustrasi seorang pria membeli set top box di toko elektronik. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Salah satu warga Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul, Tariman, mengatakan dirinya sengaja membeli STB karena ada pengumuman dari pemerintah siaran TV analog akan dimatikan dan berganti dengan siaran digital.

"Saya kemudian membeli STB satu bulan yang lalu, harganya sekitar Rp250 ribu," ucapnya.

Setelah membeli, Tariman mengaku memasang STB sesuai petunjuk yang ada. Namun, jumlah siaran yang didapat tak jauh dari jumlah siaran televisi analog.

"Bahkan ada channel televisi saat menggunakan antena biasa (siaran analog) masih dapat dilihat meski tidak jernih namun saat menggunakan STB (siaran digital) sama sekali tidak muncul. Hanya ada tulisan 'low signal'," ujar warga yang tinggal tak jauh dari Pantai Samas ini.

Baca Juga: Sejumlah Lokasi di Bantul Tak Dapat Sinyal Televisi Digital

2. Pasang antena di dalam rumah tak dapat menangkap banyak saluran

Kendala Mereka yang Beralih ke TV Digital: Sinyal Lemah, Siaran Hilangilustrasi siaran televisi. (IDN Times/Aan Pranata)

Tariman mengaku tidak memasang antena di luar rumah. Sebab, antena yang dipasang di luar ruangan akan cepat rusak akibat terkena uap air payau.

"Mungkin kalau pakai antena di luar rumah dan pasangnya tinggi akan banyak channel yang didapat. Namun antena paling hanya bertahan satu tahun dan rusak," ujarnya.

Menurut Tariman, beberapa tetangganya yang mendapatkan bantuan STB dari pemerintah juga bernasib sama, tak mendapatkan banyak saluran. Bahkan, menurutnya mereka bisa menangkap lebih banyak kanal ketika menggunakan siaran analog.

"Tapi memang kalau menggunakan STB siaran yang didapat gambarnya sangat jernih. Ndak ada 'gambar semut' di layar televisi," ungkapnya.

3. Pilih pasang antena di dalam rumah‎ karena takut disambar petir

Kendala Mereka yang Beralih ke TV Digital: Sinyal Lemah, Siaran HilangFoto hanya ilustrasi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Sementara itu, salah satu warga Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Pradito, mengaku saat ini masih menggunakan siaran analog meski sudah memiliki STB. Sebab, ada beberapa saluran yang tidak tertangkap ketika menggunakan STB.

"Kalau siaran analog memang tidak jernih tapi masih bisa dilihat, namun ketika menggunakan siaran digital kemudian sinyal lemah tayangan televisi langsung hilang," ungkapnya.

Pradito juga mengaku tidak menggunaan antena yang dipasang di luar rumah. Oleh karenanya, tidak semua siaran dapat diterima. Jika menggunaan antena di luar rumah, bisa mendapatkan puluhan kanal televisi digital.

"Ya kita ada di dataran tinggi, kalau pasang antena di luar rumah takut disambar petir," ungkapnya.

"Tetangga saya yang pasang antena di luar rumah dan tinggi dapat puluhan channel televisi bahkan terkadang tak hafal channel televisinya karena jumlahnya banyak," imbuhnya.

Baca Juga: Keluarga Miskin di Sleman Bakal Dapat Bantuan Televisi Digital   

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya