Keluarga Korban Tewas Tertembak Senapan Polisi Tolak Autopsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gunungkidul, IDN Times - Keluarga Aldi Aprianto (19) korban yang tewas tertimbak polisi saat acara hiburan di Padukuhan Wuni, Kalurahan Nglindur, Kapanewon Girisubo, menolak lakukan autopsi.
"Kakak korban menolak untuk dilakukan otopsi sebab hasil rontgen sudah sangat jelas," kata Dukuh Wuni, David Nurvianto (24) kepada wartawan, Senin (15/5/2023).
1. Terdapat lubang di punggung tembus ke pinggang
Hasil rontgen menunjukkan terdapat lubang di bagian punggung menembus hingga ke pinggang. Selain itu ada serpihan yang diduga dari pecahan proyektil peluru senjata. "Jadi tidak perlu autopsi karena sudah jelas," ucapnya.
2. Keluarga berharap oknum polisi mendapat hukuman
Sepupu korban , Totok Wahyudi menegaskan keluarga mendesak ada proses hukum bagi pelaku. "Harapan dari keluarga karena kelalaian dari oknum polisi, maka harus ada proses hukum dan bisa mendapatkan hukuman sesuai dengan yang dilakukan," katanya.
Baca Juga: Diduga Kena Tembakan Polisi, Polda DIY Usut Kematian Warga Gunungkidul
3. Polda DIY usut kematian Aldi
Terpisah, Kasubbid Penmas Bid Humas Polda DIY AKBP Verena SW mengatakan Polda DIY tengah mengusut insiden tewasnya Aldi. Ia mengatakan peristiwa bermula dari sebuah acara pentas musik bersih dusun di Padukuhan Wuni, Minggu (14/5/2023) malam sekitar pukul 20.00 WIB. "Sekitar pukul 22.30 terjadi keributan antarpenonton," kata Verena.
Selang 30 menit peristiwa kericuhan terjadi, terdengar suara letusan diduga milik salah seorang anggota polisi.
"Sekitar pukul 23.00 WIB terdengar ledakan senjata api yang disandang oleh Briptu MK, yang mengenai saudara Aldi Aprianto, sehingga menyebabkan yang bersangkutan meninggal dunia," jelas Verena.
Baca Juga: Hujan dan Angin Puluhan Rumah Warga Gunungkidul Rusak