Hewan Kurban Daerah Endemik Antraks Tetap Dikirim ke Wilayah Lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Hewan kurban yang berasal dari wilayah endemik antraks, Gunungkidul tetap dikirimkan ke berbagai wilayah.
Untuk mengantisipasi hal ini, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta telah menyiapkan ratusan dokter hewan hingga takmir masjid untuk memeriksa kesehatan hewan kurban.
Baca Juga: Seekor Anak Sapi Di Gunungkidul Mati Mendadak Diduga Kena Antraks
1. 100 orang takmir masjid disiapkan menjadi relawan
Kepala Dinas DPPKP Kabupaten Bantul, Pulung Hariyadi mengatakan pihaknya sudah merekrut tak kurang dari 100 mahasiswa yang berasal dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Peternakan UGM. Jumlah ini ditambah 50 dokter hewan yang selama ini bertugas di DPKKP Kebupaten Bantul.
"Dari takmir masjid ada sekitar 100 orang yang kita minta menjadi sukarelawan untuk persiapan Idul Adha ditambah dati UGM," ungkapnya, Jumat (5/7).
2. Hewan kurban yang didatangkan dari luar daerah harus memiliki surat kesehatan hewan
Pulung mengatakan pihaknya telah membuat membuat surat edaran untuk pedagang hewan kurban, untuk meneliti sebelum membeli hewan kurban baik sapi, kambing atau domba dipastikan terdapat surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Surat ini untuk memastikan hewan yang dibeli bebas dari penyakit.
"Tentu kita juga akan melakukan pemantauan dan pengecekan kesehatan hewan kurban yang akan dijual oleh pedagang," tuturnya.
3. Tak ada larangan mendatangkan hewan kurban dari Gunungkidul
Terkait dengan kejadian penyakit antraks yang menyebabkan sapi mati di Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Pulung mengatakan pihak Dinas Peternakan Gunungkidul sudah mengambil langkah dengan mengisolasi hewan yang terbukti terkena antraks.
"Jadi pada dasarnya gak ada larangan membeli hewan kurban dari Kabupaten Gunungkidul, namun dipastikan hewan kurban tersebut memiliki SKKH dari daerah asal," ungkapnya.
Baca Juga: 6 Fakta Wagyu, Daging Sapi Terenak dan Termahal Sedunia